Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Memasuki semester-II 2025 ini, penyaluran kredit perbankan secara industri masih dicatat mengalami kelesuan. Sejalan dengan ini, kredit UMKM juga masih belum kembali tumbuh semarak.
PT Bank KB Bukopin Syariah pun mengamini kondisi tersebut. Sekretaris Perusahaan KB Bank Syariah, Umar Hasni, membeberkan bahwa tren pembiayaan UMKM mengalami perlambatan. Di mana per Juli 2025, hanya tumbuh 0,77% secara tahunan (YoY).
“Trend pembiayaan UMKM di KB Bank Syariah juga melambat,” ungkap Umar kepada Kontan, Jumat (26/9/2025).
Baca Juga: Kartu Debit KB Bank Catat Pertumbuhan Transaksi Tertinggi di Jaringan ATM Bersama
Oleh sebab itu, Umar memproyeksi pembiayaan UMKM hingga akhir tahun diproyeksikan hanya tumbuh 5% YoY. Ada pun, KB Bank Syariah saat ini fokus menyalurkan pembiayaan UMKM ke sektor Pendidikan dan Kesehatan.
“Proyeksi pembiayaan UMKM hingga akhir tahun diproyeksikan tumbuh 5% mengingat kondisi perekonomian yang belum stabil dan KBBS sangat selektif serta lebih fokus ke sektor Pendidikan dan Kesehatan,” lanjutnya.
Merujuk catatan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), per bulan Agustus 2025 ini penyaluran kredit kepada UMKM hanya tumbuh 1,3% secara tahunan (YoY) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 1,8% YoY.
Dicatat pula bahwa kredit pada skala mikro dan menengah masing-masing terkontraksi sebesar 3,4% YoY dan 0,8% YoY.
Baca Juga: Realisasi Tembus Rp 190 T, UMKM Wajib Cek Cara Ajukan KUR KB Bank September 2025
Jika dilihat dari nilainya, total penyaluran kredit UMKM di bulan Agustus ini sebesar Rp 1.494,5 triliun. Sedikit lebih rendah dari bulan lalu yang sebesar Rp 1.496,7 triliun.
Namun, kalau melihat lebih jauh ke belakang, pertumbuhan kredit UMKM di bulan Agustus 2024 tumbuh lebih tinggi, yakni 4,3% YoY. Kredit skala mikro justru menyokong pertumbuhan kredit, yang mana tumbuh 5,6% YoY.
Selanjutnya: Pasar Hindari Risiko, Avalanche Menghuni Top Losers, OKB Jadi Top gainers
Menarik Dibaca: Pasar Hindari Risiko, Avalanche Menghuni Top Losers, OKB Jadi Top gainers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News