Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa masih harus bekerja memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kewajiban investasi di surat berharga negara (SBN) sebesar 30% dari total investasi. Hingga akhir Maret 2018, industri asuransi jiwa baru memiliki 13,5% dana investasi di SBN dari total dana investasi Rp 458,97 triliun.
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Moch. Ichsanuddin mengatakan, sekitar 76% dari perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi telah memenuhi aturan penempatan investasi di SBN. Itu artinya, masih ada 24% perusahaan yang belum memenuhi aturan nomor 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank itu. "Rata-rata penempatan SBN sampai April 2018 di kisaran angka 35%," ujar Ichsanuddin, Jumat (25/5).
Pelaksana tugas Direktur Utama BNI Life Geger Maulana mengaku, saat ini BNI Life telah memenuhi dana investasi di SBN sekitar 32%. Selain menginvestasikan premi nasabah ke surat berharga, pihaknya juga menempatkan investasi ke keranjang deposito, reksadana dan saham.
Meski tidak kesulitan memenuhi aturan ini, namun dia masih menemukan pelaku industri asuransi jiwa yang kesulitan membeli surat berharga di pasar primer maupun sekunder. Sebab mereka harus bersaing dengan investor yang keuangan lebih kuat.
Shierly Ge, Chief Marketing Office Sun Life mengaku tidak kesulitan memenuhi aturan tersebut. Penempatan investasi di SBN memberikan jaminan manfaat bagi Sun Life yang fokus berinvestasi ke SBN lebih dari 50%.
Keuntungannya itu menjadi bagian besar bagi investasi Sun Life. Selain SBN, kami juga berinvestasi di obligasi korporasi, pasar uang dan ekuitas, kata Shierly.
Chief Investment Officer PT Prudential Indonesia Novie Imelda juga mengatakan, pihaknya telah menempatkan alokasi portofolio investasi SBN hingga 30% dari total aset investasi. Angka pastinya kami tidak bisa sebut. Intinya, kami sudah memenuhi regulasi sebelum deadline tahun lalu, kata Novie.
Novie mengaku pemenuhan porsi SBN tidak menyulitkan. Saat ini, Prudential mengalokasikan instrumen investasi ke saham, obligasi pemerintah, obligasi korporasi, reksadana dan pasar uang.
Adapun Lely Rahayu Pekih, Head of Departement Marketing Communication BCA Life mengaku pihaknya memenuhi porsi investasi SBN sejak tahun lalu yaitu 34,49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News