kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini tiga perusahaan asuransi jiwa yang berinvestasi SBN lebih dari 30%


Jumat, 25 Mei 2018 / 18:41 WIB
Ini tiga perusahaan asuransi jiwa yang berinvestasi SBN lebih dari 30%
ILUSTRASI. Logo Asuransi BNI Life di Jakarta


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mewajibkan seluruh industri asuransi jiwa untuk memenuhi ketentuan batas minimal penempatan investasi surat berharga negara (SBN) di angka 30%, dari total aset perusahaan.

Alhasil, perusahaan asuransi jiwa berlomba-lomba memenuhi target investasi SBN dari pemerintah. Hingga bulan April 2018, ada tiga perusahaan yang mencatat portofolio investasi surat berharga negara melebihi target, yaitu PT BNI Life sekitar 32%, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) sekitar 50% dan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life) sekitar 34%.

Plt. Direktur Utama BNI Life Geger Maulana mengaku, selain menginvestasi premi nasabah ke surat berharga, juga menempatkan investasi ke keranjang deposito, reksadana dan saham. Namun, ia menyayangkan, masih ada pelaku industri asuransi jiwa yang kesulitan membeli surat berharga di pasar primer maupun sekunder, karena harus bersaing dengan investor, yang secara keuangan lebih kuat.

“Selama ini BNI Life belum menghadapi kendala, tapi ada persaingan dengan investor yang punya pos lebih kuat, sehingga bisa menyulitkan pembelian surat berharga ini,” kata Geger kepada Kontan.co.id, Jumat (25/5).

Sinarmas MSIG Life justru tidak mengalami kesulitan berarti, dalam membeli surat berharga, karena penjualan surat berharga di pasar primer maupun sekunder dinilai lebih likuid sehingga bisa dijual belikan kembali kapan saja.

“Investasi di SBN cukup menguntungkan karena hasilkan resturn yang cukup baik dan likuid,” kata General Manager, Head of Marketing Business Development and Strategy Ruth Nainggolan.

Di sisi lain, pihaknya puas dengan pelayanan jadwal lelang SBN di pasar primer. Terlebih, jual beli SBN dinilai lebih aman dan menguntungkan, sekaligus bisa tingkatkan Risk Based Capital (RBC) perusahaan. Saat ini portofolio investasi Sinarmas MSIG Life sebagian besar ditempatkan di obligasi pemerintah dan swasta, dan sisanya di saham.

Hal itu juga diamini oleh Sun Life, bahwa penempatan investasi surat berharga negara ini memberikan jaminan manfaat bagi Sun Life yang fokus berinvestasi ke SBN melebihi angka 50%. Sampai akhir tahun, diharapkan perusahaan bisa pertahankan di level 50%.

“Keuntungannya itu menjadi bagian besar bagi investasi Sun Life. Selain SBN, kami juga menginvetasikan ke corporate bond, pasar uang dan ekuitas,” kata Chief Marketing Office Sun Life Shierly Ge.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×