Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Manajemen Resiko PT Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menilai pemerintah mesti menyusun regulasi soal struktur industri perbankan. Beleid tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan kontribusi industri perbankan terhadap ekonomi nasional.
"Sebenarnya berapa jumlah bank yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tumbuh 6%-7% secara berkelanjutan?" Kata Siddik dalam jumpa pers Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 DI Jakarta, Rabu (6/11).
Baca Juga: Bos BCA: konsolidasi perbankan tak menguntungkan bank besar
Beberapa negara lain, dijelaskan Siddik misalnya bisa mengatur jumlah bank melalui izin yang diberikan otoritas dengan berdasarkan segmen bank yang dituju. Misalnya, sebuah bank cuma bisa bisa memegang izin sebagai bank segmen korporat.
Sementara di Indonesia, izin operasi bank diberikan secara umum, dan bisa menggarap semua jenis segmen. Makanya menurut Siddik saat ini bank-bank besar juga tengah gencar melakukan konsolidasi.
"Namun mesti dicatat, Indonesia tentu perbedaan, dari segi demografi, sehingga tak cuma jumlah bank, melainkan juga soal fungsinya. Sehingga perlu regulasi untuk menyesuaikan struktur ini," lanjut Siddik.
Sementara Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Boedi Armanto menyatakan saat ini pihaknya juga tengah mendorong sejumlah bank besar untuk mencaplok bank-bank kecil.
Baca Juga: BCA akan suntik modal Rp 700 miliar ke Bank Royal
"Kami mendorong bank besar untuk melakukan entah merger atau melalui aksi lainnya menjadikan bank kecil sebagai bank satelitnya," katanya dalam kesempatan serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News