Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian BUMN mempercepat pembentukan holding asuransi umum. Targetnya, tahun depan holding asuransi BUMN sudah bisa terbentuk. Skema pembentukan holding asuransi pun telah diputuskan Kementerian BUMN.
Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN menjelaskan, holding asuransi BUMN terdiri dari tiga perusahaan asuransi umum, yakni: Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Ketiganya akan dibentuk dalam satu holding perusahaan asuransi umum. Skema pembentukan holding ada dua cara. Pertama, menjadikan perusahaan asuransi yang sudah ada menjadi induk usaha. Di sini, peluang Jasindo menjadi induk usaha paling besar.
Kedua, membentuk perusahaan baru sebagai induk. Lalu, memasukan perusahaan asuransi yang ada saat ini ke dalamnya.
"Kami sudah membentuk tim komite yang terdiri dari direksi asuransi BUMN yang setiap dua minggu rapat dan melakukan evaluasi terhadap rencana holding asuransi ini," ujar Gatot, Selasa (16/2).
Dalam peta jalan atau road map Kementerian BUMN merilis pembentukan holding asuransi paling lama terbentuk pada tahun 2017. Diharapkan, holding asuransi ini dapat meningkatkan pangsa pasar asuransi dari 17% menjadi 40%.
Alasan dipercepat pembentukan holding asuransi BUMN tahun depan karena menyusul rencana Kementerian BUMN membentuk holding bank BUMN tahun 2018. Sementara tahun 2019 tidak memungkinkan dibentuk karena telah memasuki tahun politik. Apalagi saat ini, skema pembentukan holding asuransi BUMN telah diputuskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News