Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mematangkan proses mekanisme pembentukan holding bank BUMN. Bahkan, pemerintah akan mempercepat penyelesaian pembentukan holding bank BUMN tersebut, dari target semula tahun 2018 menjadi tahun 2017.
Namun sebelum itu dilakukan, pemerintah masih mengurus proses administrasi dari delapan anak usaha holding dan dua sekuritas yang nantinya akan masuk menjadi anak usaha BNI dan BRI.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, tujuan pembentukan holding perbankan adalah untuk memperkuat dan meningkatkan sinergi BUMN kedepannya.
Dengan begitu, bank BUMN tidak hanya makin kompetitif di ASEAN, tapi juga secara global.
“Terkait holding kami masih menyelesaikan proses administrasi anak usaha,” ujar Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Gatot Trihargo kepada KONTAN, Senin (9/5).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, terkait dengan holding, Himpunan Bank milik Negara (Himbara) juga sedang melakukan finalisasi pembentukan perusahaan switching.
Kartika mengatakan, saat ini, bank BUMN sedang mengajukan izin ke Bank Indonesia terkait pembentukan perusahaan switching tersebut.
“Jadi sudah ada pertemuan formalitas saja. Jadi, kami ingin segera ajukan izin pembentukan perusahaan switching baru,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika.
Tiko menambahkan, setelah dibentuk, perusahaan switching akan dikelola oleh Himbara.
Pembentukan perusahaan switching itu ditargetkan selesai berbarengan dengan pembentukan holding bank BUMN.
Seperti diketahui, perusahaan switching nantinya akan menjadi salah satu anak perusahaan Holding Perbankan yang ditempati PT Danareksa Holding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News