kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Penambahan Kuota FLPP dan Perpanjangan Insentif PPN DTP Bakal Kerek Permintaan KPR


Selasa, 03 September 2024 / 19:37 WIB
Penambahan Kuota FLPP dan Perpanjangan Insentif PPN DTP Bakal Kerek Permintaan KPR
ILUSTRASI. Proyek pembangunan perumahan baru di Depok, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024). Kebijakan penambahan kuota FLPP dan perpanjangan insentif PPN DTP jadi angin segar yang bakal mengerek permintaan KPR perbankan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angin segar tengah berhembus bagi sektor properti yang bakal berdampak pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan. Ini terjadi saat data menunjukkan penyaluran KUR mengalami laju pertumbuhan yang stagnan, cenderung melambat.

Hal tersebut tercermin dari data Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan KPR per Juli 2024 yang sekitar 14,32% secara tahunan (YoY). Padahal, pada bulan sebelumnya, penyaluran KPR tumbuh 14,36% YoY.

Di saat terjadi perlambatan tersebut, pemerintah memberi kabar baik bagi penyaluran KPR, baik itu yang subsidi maupun non-subsidi. Di antaranya adalah penambahan kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Baca Juga: Dapat Insentif PPN DTP dan FLPPP, Bank BTN Yakin Kredit Naik

Untuk penambahan kuota subsidi FLPP sendiri, pemerintah akan menambah kuota rumah subsidi dari semula sebanyak 166.000 unit rumah menjadi 200.000 unit pada tahun ini. Memang, kondisi yang terjadi di beberapa bank, kuota rumah subsidi FLPP yang dimiliki sudah hampir habis. 

Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang hingga 28 Agustus lalu telah menyalurkan FLPP sebanyak 121.593 unit. Adapun, kuota yang dimiliki oleh BTN pada tahun 2024 ini sekitar 124.000 unit.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu bilang bahwa menurut perhitungan BTN, kebutuhan kuota KPR selama Agustus hingga Desember 2024 mencapai sekitar 29.000 unit. Di mana, daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di penjualan rumah segmen bawah masih tinggi. 

“Tidak ada yang menyangka bahwa di awal Agustus, kuotanya sudah habis,” kata Nixon.

Nixon optimistis, permintaan rumah di kalangan MBR masih akan meningkat hingga tahun depan, sehingga pemerintah juga melihat kebutuhan penambahan kuota FLPP.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Properti pada Juli Mencapai 9% YoY

Selain itu, pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga telah menargetkan 3 juta rumah baru di seluruh Indonesia, yang menunjukkan keseriusan untuk menangani backlog perumahan. 

Sementara itu, Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) berpendapat yang sama bahwa memang saat ini permintaan KPR FLPP masih tergolong tinggi.

Sayangnya, kuota KPR FLPP yang dimiliki oleh Bank Sumsel Babel sudah habis sejak Juli 2024. Di mana, tahun 2024, kuota yang didapatkan oleh bank daerah asal Pulau Sumatera tersebut hanya sebanyak 3.500 unit.

Ia pun menyambut baik adanya penambahan kuota tersebut meskipun saat ini pihaknya belum mendapat kepastian terkait kuota tambahan tersebut. Setidaknya, ia melihat Bank Sumsel Babel masih mampu menyalurkan 100 unit KPR FLPP hingga akhir tahun.

“Saat ini calon-calon debitur Bank Sumsel Babel yang sudah layak mendapatkan namun terkendala kuota sudah habis dari Juli,” ujarnya.

Baca Juga: Kuota FLPP Menipis, Bank BTN Siapkan Produk Alternatif

Sependapat, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb), Yuddy Renaldi bilang dampak dari penambahan kuota tersebut akan mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah dalam memperoleh hunian yang layak dan mengurangi backlog perumahan. 



TERBARU

[X]
×