kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pendanaan melalui Securities Crowd Funding Melesat


Selasa, 04 Oktober 2022 / 17:45 WIB
Pendanaan melalui Securities Crowd Funding Melesat
ILUSTRASI. Pendanaan yang dilakukan melalui industri securities crowdfunding (SCF) terus melesat.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendanaan yang dilakukan melalui industri securities crowd funding (SCF) terus melesat. Jumlah pemain di industri ini pun terus bertambah, kini jumlahnya mencapai 11 pemain.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penggalangan dana melalui urun dana atau SCF mencapai Rp 567,45 miliar per Agustus 2022.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana menyampaikan,  hingga saat ini sudah ada total 11 penyelenggara, 266 penerbit, dan 120.422 pemodal. Penggalangan dana lewat instrumen ini memang tercatat terus meningkat sejak 2018.

Sebagai gambaran, pada tahun 2020 total penerbit tumbuh menjadi 127 UMKM dengan 51.414 pemodal, dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 184,9 miliar. 

Baca Juga: Simak perbedaan equity crowdfunding dan security crowdfunding

Pada 2021, meski dalam situasi pandemi covid-19 total penyelenggara bertambah menjadi 7 perusahaan, dengan jumlah penerbit meningkat mencapai 195 UMKM dengan total 93.733 pemodal, dan dana yang berhasil dihimpun juga naik signifikan mencapai Rp 413,19 miliar.

"Seiring bertambahnya perusahaan penyelenggara ke depannya, kami berharap ke depannya penggalangan dana melalui instrumen ini juga tumbuh dan menjangkau lebih banyak UMKM," katanya.

Di sisi lain, Djustini mengakui informasi dan literasi yang belum merata terkait kehadiran SCF di beberapa daerah. Padahal menurutnya, SCF bisa dimanfaatkan pelaku UMKM yang modalnya di bawah Rp 10 miliar, karena mereka umumnya akan sulit mendapat pinjaman dari bank.

Pertumbuhan juga turut dirasakan oleh platform LandX dimana hingga Agustus tahun ini telah menghimpun dana senilai Rp Rp 204,06 miliar dari 22 bisnis.

Secara akumulasi dari sejak berdiri di 2020, LandX telah membantu 44 bisnis mendapatkan pendanaan sebesar Rp 226,69 miliar.

Direktur LandX Ghifari Ismail bilang di semester II-2022, pihaknya menargetkan bisa memberikan kepada bisnis yang ingin melakukan ekspansi mencapai nilai Rp 150 miliar. Itu berarti, sepanjang 2022 ini, LandX menargetkan penyaluran mencapai Rp 250 miliar.

Baca Juga: Ini perbedaan equity crowdfunding dan security crowdfunding

"Pelayanan kualitas kepada investor menjadi kunci keberhasilan bagi penyelenggara SCF untuk dapat dengan optimal membantu sinergi antara investor dan bisnis," ujarnya.

Asal tahu saja, 11 penyelenggara yang saat ini tercatat di OJK antara lain, PT Santara Daya Inspiratama (Santara) dengan dana yang berhasil dihimpun hingga Agustus 2022 mencapai Rp 147,85 miliar. Kemudian PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) Rp 117,64 miliar, dan PT Crowddana Teknologi Indonusa (Crowddana) Rp 57,44 miliar.

Selanjutnya ada PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) dengan dana yang berhasil dihimpun senilai Rp 204,06 miliar, PT Shafiq Digital Indonesia (SHAFIQ) Rp 36,12 miliar, PT Dana Investasi Bersama (FundEx) Rp 1,07 miliar, serta PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana) Rp 1,3 miliar.

Selain itu, ada PT Likuid Dana Pratama (Ekuid), PT Dana Rintis Indonesia (Udana), dan PT Fintek Andalan Solusi Teknologi belum mencatatkan dana terhimpun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×