Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) menorehkan pendapatan sebesar Rp 47 miliar dari bisnis emas hingga Maret 2018. Pendapatan itu disumbang dari layanan emas seperti Mulia Rp 18 miliar, tabungan emas Rp 17 miliar, dan Galeri 24 sebesar Rp 12 miliar.
Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso mengatakan, pencapain tersebut naik signifikan. Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 51,6% dari periode yang sama di tahun lalu.
“Pendapatan bisnis emas sampai dengan Maret 2017 yaitu Rp 31 miliar atau tumbuh 51,6% menjadi Rp 47 miliar sampai dengan Maret 2018,” kata Sunarso kepada Kontan.co.id, Rabu (9/5).
Sepanjang tahun 2018, Pegadaian memproyeksikan bisa memperoleh pendapatan Rp 238 miliar dari bisnis emas tersebut. Salah satu strategi untuk mencapai target itu melalui transaksi emas di aplikasi bernama Pegadaian Digital Service (PDS), yang telah resmi dilauncing awal April lalu.
“Kami mengharapkan aplikasi ini bisa mempermudah masyarakat untuk berinvestasi emas di Pegadaian,” kata dia.
Pegadaian membidik nasabah emas dari seluruh lapisan masyarakat yang menyukai investasi dengan emas. Keuntungan investasi emas di Pegadaian di antaranya, jumlah emas tersedia sesua kebutuhan, kemudian kadar dan kualitasnya lebih terjamin dan investasi emas bisa dimanfaatkan sebagai agunan kredit. Terakhir, Pegadaian tidak menjual emas dalam bentuk surat hutang tetapi bentuk fisik.
Sementara itu, hingga akhir Maret total tabungan emas Pegadaian sudah mencapai 2,4 ton. Sepanjang bulan Januari hingga Maret 2018, total pendanaan usaha perusahaan yang terkumpul mencapai Rp 2,7 triliun, atau naik 8% dari tahun lalu yakni sekitar Rp 2,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News