kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Alami Penurunan, Ini Kata IFG Life


Minggu, 12 Maret 2023 / 21:44 WIB
Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Alami Penurunan, Ini Kata IFG Life
ILUSTRASI. Karyawan IFG Life melayani nasabah


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, sepanjang tahun 2022 industri asuransi jiwa mengalami penurunan pendapatan yang dipengaruhi oleh shifting produk dan metode pembayaran premi oleh masyarakat.

Menanggapi itu, Head of Marketing PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) Bayu Fariesta Sakti mengatakan bahwa IFG melihat trend saat ini memang sudah mengarah ke arah asuransi digital dan shifting ke produk dengan nilai premi yang kecil.

Menurut Bayu, strategi dan metode tersebut sejalan dengan upaya bisnis mereka di tahun 2023, dimana IFG telah meluncurkan produk asuransi terbarunya.

Baca Juga: Sepanjang 2022, AAJI Catat Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Rp 223 Triliun

“Hal ini sejalan dengan salah satu produk kami, IFG LifeSAVER,” ujar Bayu kepada Kontan, Minggu (12/3).                                           

Adapun, IFG LifeSAVER merupakan produk asuransi digital yang menyediakan proteksi untuk aktivitas sehari-hari, seperti berolahraga maupun saat akan melakukan perjalanan dengan biaya premi mulai dari Rp 49.000 per bulan.

Bayu mengatakan di tahun tahun 2022 lalu IFG Life membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,2 triliun. Di samping itu, untuk menghadapi tahun 2023 yang penuh tantangan, IFG akan melakukan transformasi dan menciptakan strategi bisnis baru yang tangible dan sustainable.

Sebagai informasi, AAJI mencatat pendapatan industri asuransi jiwa sebesar Rp 223 triliun pada 2022. Artinya menurun 7,5% secara tahunan (YoY).

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengungkapkan bahwa penurunan pendapatan industri asuransi jiwa sebagian besar dipengaruhi oleh shifting produk dan metode pembayaran premi oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×