kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan komisi mendorong laba BCA dan BRI


Sabtu, 05 Agustus 2017 / 09:50 WIB
Pendapatan komisi mendorong laba BCA dan BRI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Hingga semester I 2017, bank-bank besar berhasil membukukan pertumbuhan laba. Selain dari pendapatan bunga, pertumbuhan laba juga didorong oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi atau fee based income.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, yang hingga semester I 2017 mencetak fee based senilai Rp 4,93 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 8,9% dibanding pencapaian periode tahun lalu Rp 4,53 triliun.

Direktur BCA Santoso Liem mengungkapkan, mayoritas fee based income BCA berasal dari biaya administratif pinjaman dan simpanan BCA. "Kira-kira fee pendapatan lainnya, administrasi yang porsinya 75% dari total fee based income, terutama dari biaya administrasi tahapan BCA," kata Santoso, kepada KONTAN, Jumat (4/8).

Santoso menambahkan, pihaknya berencana untuk mendorong pendapatan berbasis komisi melalui biaya transaksi harian, dari selama ini fokus pada biaya administrasi bulanan. "Intinya, kami tidak mau terus mengharapkan dari monthly fee. Tapi ini perlu waktu. Tentu, selanjutnya kami berpikir untuk masuk ke transactional fee," imbuh Santoso.

Sebagai informasi saja, sepanjang semester I 2017, bank swasta nomor wahid di Indonesia ini berhasil mencetak laba bersih Rp 10,53 triliun, tumbuh 10% dari periode sama tahun lalu.

Adapun penyumbang terbesar laba antara lain dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 3,1% menjadi Rp 20,37 triliun. Kondisi ini tak lepas dari pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11,9% menjadi Rp 433,2 triliun.

Laba BCA juga ditopang oleh pendapatan non-bunga atau non interest income (NII) yang naik 10,7% menjadi Rp 7,04 triliun.

Selain BCA, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mencatat pertumbuhan fee based cukup signifikan. Hingga paruh pertama tahun 2017, BRI berhasil meraup fee based sebesar Rp 4,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat 19% dari pencapaian semester I 2016 lalu yang sebesar Rp 4,1 triliun.

Direktur Utama BRI Suprajarto menyebut, kontribusi fee based BRI terbesar berasal dari transaksi e-channel dan kartu debit, yang mencapai 26% dari total fee based.

Adapun, komposisi fee based terhadap total pendapatan BRI naik dari 7,7% di bulan Juni 2016, menjadi 8,6% di Juni 2017.

Di sisi laba, hingga semester I 2017, BRI meraup laba bersih Rp 13,4 triliun, yang berarti tumbuh 10,4% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 12,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×