Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
Sementara dari kinerja pendanaan perseroan juga masih berhasil menjaga rasio dana murahnya di atas 60% dari total DPK. Sepanjang semester 1/2019 DPK perseroan secara rata-rata tumbuh 6,8% (yoy), atau secara konsolidasi mencapai ending balance Rp 843,2 triliun.
Setengah tahun ini pun perseroan telah menerbitkan surat utang melalui program Euro Medium Term Notes (EMTN) dalam denominasi dolar AS senilai US$ 750 juta guna menambah likudiitas perseroan. Surat utang bertenor 5 tahun dan kupon 3,75% itu sendiri merupakan bagian dari rencana program penerbitan obligasi valas senilai US$ 2 miliar ikut menambal.
Baca Juga: Semester I-2019, bisnis remitansi bank BUMN tumbuh cemerlang
“Saat ini, permodalan dan likuiditas kami berada pada situasi yang sangat baik dengan rasio CAR di level 21,01% dan rasio RIM di level 96,94%. Kami juga mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia melalui pelonggaran Giro Wajib Minimun (GWM) kemarin karena memberikan ruang yang cukup bagi perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit,” kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News