Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan keuangan digital LinkAja mencatatkan perbaikan profitabilitas yang progresif, di mana pendapatan perusahaan atau revenue growth dari seluruh lini bisnis tumbuh banyak 38% di Semester I-2023, dibandingkan dengan semester II-2022.
Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar menyampaikan bahwa di tahun 2023 ini, LinkAja memfokuskan diri pada sinergi dengan ekosistem BUMN yang lebih komprehensif dan berkesinambungan melalui bisnis model dua sisi B2B2C.
Di B2B, LinkAja berpusat pada end-to-end value chain dari sisi tradisional dan digital sebagai financial solution, sementara di sisi retail, B2C LinkAja mengutamakan low cost user acquisition dan retention.
Model bisnis yang diterapkan oleh LinkAja ini mampu mencatatkan pertumbuhan kualitas pengguna jika dilihat dari semester I-2022 dan semester I-2023. Yogi menyebutkan bahwa basket size meningkat sebesar 17%, average revenue per user (ARPU) meningkat 58%, serta jumlah transaksi per pengguna juga meningkat hampir 10%.
Baca Juga: Ekosistem QRIS DANA Tumbuh 300% pada Semester I 2023
Selain itu, Yogi juga menjelaskan bahwa revenue dari ekosistem transportasi alami pertumbuhan sebanyak 52% di Semester I-2023. Bukan hanya ekosistem transportasi, Yogi juga menyebutkan kontribusi revenue untuk pembayaran tagihan PNBP melalui layanan MPNG3 atau Modul Penerima Negara Generasi 3 juga bertumbuh sebanyak 79% di Semester I-2023.
“Ekosistem transportasi menduduki 5 peringkat teratas untuk jumlah transaksi terbanyak di antara ekosistem lainnya yaitu retail, F&B, dan e-commerce,” ujar Yogi pada Kontan, Kamis (31/8).
Dengan kenaikan beberapa pertumbuhan dalam ekosistem yang dimiliki LinkAja, Yogi optimis akan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Di mana LinkAja juga berfokus pada model bisnis dua sisi yang memungkinkan LinkAja bisa memiliki bisnis yang lebih profitable dan sustainable.
Ekosistem BUMN juga menjadi key competitive advantage LinkAja, salah satunya melalui digitalisasi rantai pasok tradisional secara end-to-end dari tingkat principal hingga pengecer.
“Dengan menyediakan solusi finansial dan penyedia produk digital untuk bisa mendukung penngembangan infrastruktur pembayaran bersama dengan berbagai lini bisnis BUMN,” papar Yogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News