Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Saat ini, Bank mandiri sedang menjajaki kolaborasi dengan beberapa fintech baik di dalam maupun luar negeri untuk memperluas channel remitansi di koridor-koridor potensial. Gugie bilang, itu ditujukan agar nasabah akan semakin mudah mengakses layanan remitansi.
Dari kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan transaksi remitansi di Bank mandiri sekaligus memperluas akses layanan remitansi kepada nasabah.
Baca Juga: Cari alternatif pembiayaan, PLN butuh dana investasi Rp 400 triliun hingga 2024
Bank BNI juga mengalami hal serupa. Tahun lalu, pendapatan fee bank ini dari bisnis remitansi hanya tumbuh 7% YoY. Capaian tersebut melambta dari tahun 2018 yang berhasil tumbuh 10,8%.
Bob Tyasika Ananta, Direktur BNI menyebut, perlambatan itu disebabkan semakin ketatnya persaingan usaha di bisnis remitansi terutama dengan adanya perusahaan fintech yang melakukan transaksi secara digital melalui aplikasi mobile remittance.
Namun, BNI yakin tahun ini bisnis remitansi perseroan akan tumbuh lebih baik dengan sejumlah strategi yang sudah disiapkan. "Transaksi remitnais ditarget tumbuh sekitar 12%, sedangkan fae based income tumbuh sekitar 10%," kata Bob.
Adapun Bank BCA akan terus membangun kerja sama yang erat dengan bank-bank koresponden untuk memenuhi kebutuhan transaksi remitansi para nasabah. Jaringan bank koresponden memberikan akses bagi BCA dalam melayani transaksi remittance dengan berbagai mata uang.
Baca Juga: Penurunan bunga kredit sudah dimulai, segmen mana yang turun lebih dulu?
EVP Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera Haryn mengatakan, dengan jaringan bank-bank koresponden yang luas, BCA menawarkan layanan multicurrency yang memungkinkan nasabah mengirimkan uang dalam 124 mata uang asing di seluruh dunia.
Namun, Hera tidak menjawab seberapa besar dampak kehadiran fintech terhadap bisnis remitansi BCA. Tahun lalu, bank ini mencatatkan transaksi remitansi 5 juta atau tumbuh 39% YoY dengan nilai transaksi US$ 84 miliar atau meningkat 8% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News