kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan premi unitlink turun, bisnis asuransi jiwa terkoreksi 9,3% per Agustus


Selasa, 27 Oktober 2020 / 16:08 WIB
Pendapatan premi unitlink turun, bisnis asuransi jiwa terkoreksi 9,3% per Agustus
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah asuransi jiwa dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di salah satu konter asuransi di sebuah bank, Jakarta, Senin (26/10/2020). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa menghadapi tantangan yang besar sepanjang 2020. Pandemi Covid-19 telah menekan perekonomian yang berdampak pada bisnis asuransi jiwa.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan hingga Agustus 2020 mencapai Rp 109,6 triliun. Nilai itu turun 9,3% yoy dibandingkan Agustus 2019 sebesar Rp 120,8 triliun.

“Secara agregat, pendapatan premi sektor industri asuransi mengalami penurunan secara tahunan sebesar 6,1%. Penurunan terbesar terjadi pada sektor industri asuransi jiwa yaitu sebesar 9,3%,” ujar Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK, Ahmad Nasrullah dalam diskusi virtual pada Selasa (27/10).

Baca Juga: Bisnis asuransi turun 6,1% yoy di Agustus, OJK beri saran ini ke pelaku industri

OJK melihat penurunan ini terjadi karena menurunnya pendapatan premi pada jenis produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Adapun pendapatan premi PAYDI turun 9,2% yoy dari Rp 57,47 triliun menjadi Rp 52,21 triliun pada Agustus 2020. Padahal PAYDI memberikan kontribusi terbesar terhadap bisnis asuransi jiwa. Hingga Agustus 2020, kontribusi PAYDI mencapai 47,6% dari total pendapatan premi industri.

Kendati demikian, kinerja perusahaan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) tetap positif di tengah pandemi. Chief Executive Officer Generali Edy Tuhirman mengakui ada penurunan terhadap pendapatan premi. “Pada kuartal III-2020 ini, premi kami ada di Rp 1,7 triliun atau turun 4% year on year (yoy). Namun laba setelah pajak kami juga naik 19%, dari Rp 115 miliar di kuartal III-2019, sekarang ada di Rp 136 miliar,” ujar dia dalam konferensi virtual.

Ia menyatakan kondisi keuangan Generali Indonesia cukup kuat. Lantaran terjadi meningkatkan rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) ke level 393%. Kendati demikian, dia mengaku ada peningkatan klaim sekitar Rp 20 miliar.

Kinerja perusahaan yang positif, tak terlepas dari kontribusi agen yang besar. Edy menyatakan hingga saat ini keagenan menyumbang 66% dari total premi Generali saat ini. Adapun jumlah agen Generali saat ini terdapat 11.000 tenaga pemasaran agen.

Baca Juga: AXA Mandiri perkuat proses bisnis dan teknologi informasi

Guna meningkatkan pendapatan premi, Generali meluncurkan aplikasi iPropose yang memungkinkan penjualan produk asuransi secara digital tanpa perlu tatap muka secara fisik. Selain itu, juga meluncurkan produk unitlink terbaru GenSMART yang dilengkapi dengan perlindungan  kesehatan dan penyakit kritis.

Selanjutnya: Konglomerasi dan BUMN kuasai pasar asuransi umum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×