kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penempatan investasi asuransi umum di deposito bisa terus meningkat


Rabu, 26 September 2018 / 20:21 WIB
Penempatan investasi asuransi umum di deposito bisa terus meningkat
ILUSTRASI.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi investasi asuransi umum di keranjang deposito menunjukan peningkatan. Tren ini pun dinilai bisa berlanjut di sisa tahun ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat porsi investasi dari pelaku usaha sektor ini naik dari 34% di akhir tahun lalu menjadi 35,4% pada posisi Juli 2018.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai porsi investasi di instrumen deposito bisa saja kembali meningkat sampai akhir tahun nanti. Salah satu pertimbangannya adalah tren kenaikan bunga deposito yang bisa berlanjut.

Di sisi lain, instrumen pasar modal pun masih terbilang cukup volatil. Sehingga pelaku industri harus ekstra cermat dalam berinvestasi di sejumlah instrumen berbasis ekuitas seperti di keranjang saham.

Meski begitu, ia memperkirakan peningkatan porsi deposito ini tak akan terlalu signifikan di sisa tahun ini. Pasalnya, pelaku usaha pun harus menjaga porsi investasi sesuai dengan regulasi. Termasuk soal penempatan dana investasi di keranjang surat berharga negara (SBN).

Seperti yang diketahui, setiap perusahaan asuransi umum setidaknya mesti menempatkan 20% dari dana investasinya di obligasi pemerintah. "Pemenuhan batas minimal di SBN tentu menjadi salah satu pertimbangan industri dalam mengelola portofolio investasi," kata dia belum lama ini.

Sementara itu, PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) menjadi salah satu pemain yang berencana untuk menggenjot penempatan dana di deposito. Direktur Utama Aswata Christian Wanandi bilang perusahaannya akan menambah porsi investasi di instrumen deposito hingga akhir tahun ini.

Hal tersebut menurutnya sejalan dengan imbal hasil yang menarik setelah kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral. Portofolio investasi Aswata sendiri saat ini masih diisi oleh deposito sekitar 40%. Porsi yang sama juga diisi oleh instrumen surat berharga.

Sementara sisanya ditempatkan di sejumlah instrumen lain, mulai dari reksadana hingga saham. "Porsi deposito mungkin bisa dinaikan sebesar 10% sampai 15% lagi," ungkap Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×