Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum terus meningkatkan penempatan investasi di instrumen deposito. Secara year to date, porsi investasi di keranjang tersebut pun menggemuk.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai bulan Juli 2018 kemarin, pelaku usaha asuransi umum menempatkan dana sebanyak Rp 24,8 triliun di keranjang deposito. Jumlah sebanyak itu setara dengan 35,4% dari total dana investasi yang dikelola pelaku industri yang mencapai Rp 70 triliun.
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, porsi investasi di deposito oleh perusahaan asuransi umum memang menunjukan peningkatan. Dimana pada akhir tahun 2017 lalu, deposito memiliki porsi sebesar 34% dari total portofolio investasi industri.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai, menggemuknya penempatan dana investasi di keranjang deposito adalah hal yang wajar. Salah satunya karena faktor imbal bunga deposito yang meningkat dibanding sebelumnya.
Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan, tren bunga deposito yang diberikan perbankan ikut terkerek. "Faktor tersebut tentunya menjadi salah satu pertimbangan dari pelaku industri sehingga meningkatkan investasi di deposito," kata dia belum lama ini.
Terlebih lagi, selama ini keranjang ini memang jadi favorit dari para pelaku industri asuransi kerugian. Salah satunya karena aspek kesesuaian dengan karakeristik bisnis asuransi umum yang didominasi oleh liabilitas jangka pendek.
Di sisi lain, porsi investasi terbesar kedua dari asuransi umum diisi oleh instrumen reksadana yakni mencapai 21,1%. Berikutnya ada surat berharga negara yang sebesar 13,4% dari total investasi per Juli 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News