kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,68   8,28   0.92%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan peran BPD diperlukan mempercepat pemulihan ekonomi nasional


Jumat, 19 Maret 2021 / 11:32 WIB
Penguatan peran BPD diperlukan mempercepat pemulihan ekonomi nasional
ILUSTRASI. Petugas keamanan layanan Mobil keliling Bank Jateng sedang membantu nasabah yang melakukan transaksi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) seharusnya bisa lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, ekonomi nasional merupakan gabungan dari perekonomian daerah.  Ekonomi nasional bisa dibangun dengan baik jika ekonomi daerah sudah berjalan dengan baik.

Untuk mendorong peran BPD dalam penguatan ekonomi dimulai dari daerah, pemerintah telah melakukan penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di BPD sebesar Rp16,45 triliun tahun 2020.

Dana tersebut ditempatkan pada 22 BPD dan ditargetkan di-leverage ke dalam penyaluran kredit dua kali menjadi Rp 33,68 triliun.

Namun, penyaluran kredit tersebut sudah melampaui target tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit program PEN BPD hingga 5 Maret 2021 telah mencapai Rp 60,89 triliun.

Baca Juga: Dua bulan pertama tahun 2021, penyaluran kredit BPD masih tumbuh positif

BPD tersebut di antaranya Bank Jabar-Banten (BJB) dengan penempatan Rp 2,5 triliun, Bank DKI Rp 2 triliun, Bank Jateng Rp 2 triliun, Bank Jatim Rp 2 triliun, dan Bank Sulawesi Utara-Gorontalo (Bank SulutGo) Rp 1 triliun, Bank Sumut Rp 1 triliun, dan lain-lain.

Tahun ini, pemerintah akan menambaah penempatan dana PEN di 22 BPD. Dana yang disiapkan ditempatkan di BPD termasuk  untuk Bank Syariah Indonesia (BSI) tahun 2021 mencapai Rp 19,4 triliun. Bank Kalsel salah satu yang telah mendapat penempatan dana tahun ini yakni sebesar Rp 200 miliar.

Staf ahli OJK Ryan Kiryanto mengatakan penempatan dana PEN di BPD merupakan komitmen pemerintah untuk mengawal pemulihan ekonomi nasional. OJK berada dalam posisi memastikan bahwa penempatan dana itu benar-benar tersalurkan kepada sektor riil.

“Bila dilihat dari data yang ada saat ini BPD menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi daerah yang berada dalam zona hijau pada awal tahun ini,” kata Ryan Kiryanto dalam webinar, Kamis (18/3).

Pengamat ekonomi  dari CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pemulihan ekonomi di daerah merupakan hal yang krusial karena itu  membentuk perekonomian secara nasional.

BPD memiliki peran strategis. Namun untuk memaksimalkan perannya, perlu ada dukungan  dari pemegang saham yang utamanya adalah pemerintah daerah.

Sebab sering kali mereka ini menjadi penghambat bagi gerak cepat BPD. Dengan share yang mereka miliki, sering kali banyak permintaan dari pemerintah daerah yang membuat kinerja manajemen terhambat. “Masalah ini harus bisa diselesaikan oleh regulator agar kinerja BPD makin maju,” ujarnya.

Ryan menambahkan bahwa komitmen dari pemerintah juga tercermin dari besarnya dukungan dana PEN. Sejumlah insentif telah disediakan untuk memacu pertumbuhan kredit. Penjaminan kredit juga disediakan.

Ryan dan Piter optimistis tren pemulihan ekonomi nasional dapat berlanjut seiring dengan pelaksanaan vaksinasi dan berjalannya program-program pemerintah.

Saat ini yang menjadi salah satu badan usaha penjaminan kredit adalah PT Jamkrindo. Berdasarkan keterangan dari Dirut Jamkrindo Putrama Wahyu Setyawan, pihaknya melakukan penjaminan terhadap 755.563 debitur kredit modal kerja. 

“Realisasi penjaminan sebesar Rp12,02 triliun dengan rincian Jamkrindo sebesar Rp8,44 triliun dan Jamkrindo Syariah sebesar Rp3,57 triliun,” kata Putrama

Baca Juga: Permintaan KPR tahun ini diyakini menggeliat, ini alasannya

Bank DKI pada akhir 2020 telah menyalurkan dan PEN sebesar Rp5,28 triliun atau 122,79& dari target.  Corporate Secretary Bank DKI Herry Djufraini mengatkan sebagai agent of development, Bank DKI memiliki peran dalam pembangunan ekonomi di DKI Jakarta.

“Bank DKI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Keuangan yang telah mempercayakan Bank DKI,” kata Herrry.

Sementara Kepala Divisi Kredit Bank Kalsel Marthin Jonathan L memaparkan pihaknya berkomitmen tinggi untuk menyalurkan dana PEN sebagai kredit.

Dari alokasi dana Rp200 miliar, pihaknya menargetkan dapat tersalur hingga Rp400 miliar dengan rincian sebesar Rp340 miliar melalui konvensional dan syariah Rp60 miliar.

“Kami optimistis bahwa target penyaluran dapat tercapai. Karena dalam sebulan pertama saja sudah tersalur sekitar 10%,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×