Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Untuk BNI, Andrey melihat bank tersebut telah memiliki kondisi yang mendukung pertumbuhan di masa mendatang. Meskipun, likuiditas yang dimiliki saat ini dapat menekan Net Interest Margin (NIM) dari bank berlogo 46 ini.
Terlebih, ia juga menyoroti target BNI yang ingin menaikkan Return on Equity (ROE) menjadi 18% di 2025 dan 20% di 2028. Di mana, ROE BNI tercatat sebesar 15,2% pada tahun 2023.
Untuk BRI, Andrey bilang bank-nya UMKM ini memiliki potensi yang menjanjikan di 2024 ini, Di mana, tahun pemilu dapat mendorong UMKM mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran pemerintah untuk pemilu ini.
Baca Juga: Proyek IKN Berpotensi Lanjut, Simak Dampaknya Bagi Emiten BUMN Karya
Head of Proprietary Investment Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menyarankan bahwa sebaiknya mulai akumulasi jauh sebelum pengumuman dividen jika ingin mengoleksi saham perbankan ini. Terlebih, untuk emiten bank yang memiliki fundamental dan prospek pertumbuhan yang stabil.
Berdasarkan analisanya, BRI akan memiliki rasio dividen paling besar di antara bank KBMI 4 yaitu sebesar 85%. Disusul oleh BCA dengan rasio 65%, Bank Mandiri dengan rasio 60%, dan BNI dengan rasio 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News