kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjamin Kredit Tunggu Tambahan Modal


Jumat, 20 Februari 2009 / 09:33 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) masih menanti suntikan modal Rp 2 triliun. Tambahan modal itu dibutuhkan untuk mencapai target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun ini 2009.
Pemerintah telah menaikkan target penyaluran KUR tahun ini menjadi Rp 20 triliun, dari target semula sebesar Rp 14 triliun.

Presiden Direktur Askrindo Chairul Bachri menuturkan, injeksi dana segar itu harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untyuk itu, pemerintah dan DPR akan membahas penambahan modal tersebut dalam rapat yang berlangsung Senin (23/2) pekan depan.

Jika DPR tak keberatan, pemerintah akan melakukan penambahan modal dalam dua tahap. Masing-masing tahap senilai Rp 1 triliun.

Chairul mengingatkan, tambahan modal itu penting untuk menambah kemampuan Jamkrindo dalam memberikan penjaminan. Namun, kesuksesan penyaluran KUR, menurut Chairul adalah masalah lain. "Itu tergantung seberapa cepat bank menyalurkan KUR. Kami tinggal menyesuaikan," ujarnya.

PT Bank BNI Tbk. yang merupakan salah satu penyalur KUR mengaku masih membuka lebar-lebar keran pinjaman. Per akhir Januari 2009, BNI telah menyalurkan KUR Rp 1,16 triliun ke 9.000 Usaha Kecil Menengah (UKM) di seluruh Indonesia. Bank BNI mengenakan bunga KUR sebesar 16%-24%.

Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan, 81,5% debitur KUR BNI adalah pengusaha UKM di sektor perdagangan dan rumah makan. Setelah itu, industri pengolahan 10,3%, pertanian 4,1% dan jasa lain 3,8%.

Berbeda dengan Bank BNI, BRI yang tahun lalu paling banyak menyalurkan KUR justru berniat lebih hati-hati dalam penyaluran KUR tahun ini. "Kami fokus ke pasar tradisional dan pedagang eceran," ujar Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRI Sulaiman Arif Arianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×