Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Laju penyaluran kredit dari perbankan terbilang masih loyo pada saat ini. Hal ini turut mempengaruhi kinerja penjaminan kredit dari Perum Jamkrindo.
Hingga pertengahan bulan Juni kemarin, volume penjaminan kredit di luar program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan mencatatkan penurunan dibanding periode yang sama di tahun lalu. Di segmen pasar ini Jamkrindo baru menjamin kredit sebesar Rp 13,9 triliun.
Padahal pada periode yang sama di tahun 2016, volume penjaminan kredit perbankan yang sudah didapat perseroan adalah sebesar Rp 17,3 triliun. Artinya volume kredit yang dijamin susut sebesar 19,6% secara year on year.
Untungnya di segmen lain Jamkrindo masih mencatatkan kinerja yang positif. Diantaranya dari lini suretyship dan penjaminan kredit non bank yang telah menyentuh angka Rp 12,4 triliun. Jumlah ini melompat hampir 60% secara tahunan.
Penjaminan kredit dari program pemerintah lain di luar KUR pun berhasil dikerek sebesar 98,2% secara year on year. Di segmen ini, volume kredit yang sudah dijamin Jamkrindo adalah sebesar Rp 9,8 triliun.
Segmen penjaminan syariah mencatatkan pertumbuhan paling tinggi yakni mencapai 268%. Volume penjaminan kreditnya sudah menyentuh angka Rp 3,3 triliun.
Moncernya penjaminan kredit di luar perbankan ini berhasil mendorong bisnis penjaminan non KUR Jamkrindo secara keseluruhan sampai pertengahan Juni kemarin dengan mehyentuh Rp 39,5 triliun alias tumbuh 27,5% secara year on year.
Direktur Jamkrindo Bakti Prasetyo sendiri menyebut segmen penjaminan non KUR menjadi bisnis yang tengah digenjot perusahaan karena potensi pasar yang masih terbilang luas. "Kalau dari KUR kan plafon dan jumlah kreditnya sudah diatur," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News