Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Rasio kredit bermasalah kotor Bank Danamon meningkat 30 bps dari 2,7% pada 2018 menjadi 3,0%.
Direktur Kredit Bank Danamon Dadi Budiana bilang salah satu penopang kredit bermasalah perseroan berasal dari segmen UMKM. Ia bilang tahun lalu NPL gross di segmen UMKM mencapai 5,9% dengan NPL net 4%. Pertumbuhan kredit UMKM pun tercatat mini, hanya 1% menjadi Rp 31,5 triliun.
“NPL di UMKM sudah lebih stabil di akhir tahun, menyiasatinya kami juga telah melakukan beberapa upaya seperti intensifikasi collection dan recover kredit. Secara konsolidasian NPL akan kami tekan berada di bawah 3%,” katanya dalam kesempatan serupa.
Baca Juga: Begini cara melindungi mobile banking Danamon dari aksi penipuan SIM swap
Adapun pertumbuhan kinerja penghimpunan dana perseroan juga tak kinclong. Sepanjang tahun lalu, perseroan cuma mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 3% menjadi Rp 136,14 triliun.
Meski demikian Muljono bilang nilai tersebut sesuai dengan strategi perseroan yang hendak lebih aktif memupuk dana murah alias current account and saving account (CASA) yang tumbuh 7% menjadi Rp 55,7 triliun. Kini rasio dana murah perseroan mencapai 49,7% dari total DPK.
Sedangkan sejumlah rasio keuangan perseroan tahun lalu juga tercatat masih baik. Rasio Intermediasi makroprudensial (RIM) sebesar 99,7%. Sedangkan kecukupan modal perseroan alias capital adequacy ratio (CAR) meningkat menjadi 24,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News