kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan asuransi Adira topang laba Bank Danamon pada tahun 2019


Rabu, 19 Februari 2020 / 18:54 WIB
Penjualan asuransi Adira topang laba Bank Danamon pada tahun 2019
Paparan kinerja Bank Danamon 2019 di Menara Danamon, Jakarta, Rabu (19/2/2020)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melego 70% saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk di penghujung tahun lalu berbuah manis. Berkat aksi tersebut, Bank Danamon berhasil meraih laba bersih Rp 4,07 triliun dengan pertumbuhan 4% (yoy) pada tahun 2019.

Akhir November lalu, Bank Danamon telah menyelesaikan transaksi penjualan 70% saham Adira kepada Zurich Insurance Company Ltd. Nilai penjualan ditaksir mencapai Rp 3,9 triliun.

Baca Juga: MUFG Bank terbitkan NCD senilai Rp 2,05 triliun

“Rp 3,9 triliun merupakan nilai transaksi, sementara keuntungan yang kami dapat tidak sebesar itu. PBV (price to book value) sekitar 4 kali,” kata Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra saat paparan kinerja perseroan, Rabu (19/2) di Jakarta.

Aksi melego Adira memang jadi penopang utama meningkatnya laba perseroan. Sebab kinerja Bank Danamon sepanjang tahun lalu sejatinya stagnan.

Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat tidak tumbuh dengan nilai Rp 14,44 triliun, adapun pendapatan non bunga tumbuh 12% menjadi Rp 3,67 triliun. Sementara pendapatan operasional juga tumbuh landai 2% menjadi Rp 18,11 triliun. 

Sementara beban kredit perseroan justru meningkat tajam sebesar 44% menjadi Rp 4,71 triliun. Sedangkan beban operasional meningkat 8% menjadi Rp 9,31 triliun.

Fungsi intermediasi Bank Danamon juga tercatat tumbuh tak signifikan sebesar 3% menjadi Rp 144,25 triliun. Pertumbuhan ini juga makin diperparah dengan memburuknya kualitas kredit perseroan. 

Rasio kredit bermasalah kotor Bank Danamon meningkat 30 bps dari 2,7% pada 2018 menjadi 3,0%.

Direktur Kredit Bank Danamon Dadi Budiana bilang salah satu penopang kredit bermasalah perseroan berasal dari segmen UMKM. Ia bilang tahun lalu NPL gross di segmen UMKM mencapai 5,9% dengan NPL net 4%. Pertumbuhan kredit UMKM pun tercatat mini, hanya 1% menjadi Rp 31,5 triliun.

“NPL di UMKM sudah lebih stabil di akhir tahun, menyiasatinya kami juga telah melakukan beberapa upaya seperti intensifikasi collection dan recover kredit. Secara konsolidasian NPL akan kami tekan berada di bawah 3%,” katanya dalam kesempatan serupa.

Baca Juga: Begini cara melindungi mobile banking Danamon dari aksi penipuan SIM swap

Adapun pertumbuhan kinerja penghimpunan dana perseroan juga tak kinclong. Sepanjang tahun lalu, perseroan cuma mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 3% menjadi Rp 136,14 triliun.

Meski demikian Muljono bilang nilai tersebut sesuai dengan strategi perseroan yang hendak lebih aktif memupuk dana murah alias current account and saving account (CASA) yang tumbuh 7% menjadi Rp 55,7 triliun. Kini rasio dana murah perseroan mencapai 49,7% dari total DPK.

Sedangkan sejumlah rasio keuangan perseroan tahun lalu juga tercatat masih baik. Rasio Intermediasi makroprudensial (RIM) sebesar 99,7%. Sedangkan kecukupan modal perseroan alias capital adequacy ratio (CAR) meningkat menjadi 24,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×