Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era digital menjadi tantangan bagi tenaga pemasar asuransi karena penjualan produk bisa dilakukan secara online. Terkait hal itu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai efektivitas penjualan lewat online atau tenaga pemasar semua tergantung pada jenis produk asuransi yang dijual.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan secara umum, setiap produk memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Dia berpendapat untuk produk yang relatif sederhana, penjualan secara online merupakan solusi yang efektif dan efisien.
"Sementara itu, untuk produk yang lebih kompleks, seperti PAYDI, penjualan secara langsung atau tatap muka masih lebih efektif. Sebab, nasabah perlu memahami produknya secara utuh," ungkapnya kepada KONTAN.CO.ID, Senin (21/8).
Baca Juga: Jumlah Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa Menyusut
Di sisi lain, Togar menyatakan keagenan dan bancassurance sebagai kanal distribusi konvensional, masih memegang peran penting bagi pendapatan premi perusahaan asuransi jiwa.
Dia menyebut pada Kuartal I-2023, pendapatan premi dari kedua kanal tersebut mencapai Rp 33,5 triliun atau sekitar 73,4% dari total pendapatan premi. Angka itu turun sekitar 8,3% dari kuartal I-2022.
"Adapun pendapatan premi dari kanal e-commerce mencatatkan nilai sekitar Rp 55,6 miliar, atau hanya 0,12% dari total pendapatan premi kuartal I-2023. Walaupun demikian, kanal tersebut mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi, yaitu 87,9%, jika dibandingkan kuartal I-2022," kata Togar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News