kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Penjualan Unit Properti Residensial Terkontraksi, Begini Kata Bank Penyalur KPR


Senin, 11 Agustus 2025 / 20:06 WIB
Penjualan Unit Properti Residensial Terkontraksi, Begini Kata Bank Penyalur KPR
ILUSTRASI. NPL Properti: Pembangunan proyek perumahan di depok, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024). Menilik data Bank Indonesia (BI), NPL properti per April 2024 tercatat di level 2,72%. Angka tersebut naik dari bulan sebelumnya di level 2,61% dan bahkan lebih tinggi dari periode April 2023 di level 2,64%. KONTAN/Baihaki/5/6/2024


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi 5,12% pada triwulan-II tahun ini sejatinya bisa menjadi kabar yang menggembirakan. Namun jika ditelisik, pertumbuhan tersebut belum tampak terealisasi pada sektor properti yang malah terlihat stagnan.

Ambil contoh saja melihat data dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan-II 2025 yang tumbuh terbatas.

BI mencatat Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan-II 2025 yang tumbuh sebesar 0,90% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I 2025 sebesar 1,07% (yoy).

Menurut BI, perkembangan harga properti tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan penjualan unit properti residensial tipe kecil di pasar primer, sementara penjualan rumah tipe besar dan menengah mengalami kontraksi.

Sehingga secara keseluruhan, penjualan unit properti residensial di pasar primer tercatat mengalami kontraksi sebesar 3,80% (yoy). Padahal pada triwulan-I 2025 tumbuh sebesar 0,73% (yoy).

Baca Juga: BTN Targetkan Pengajuan KPR Online lewat Bale Properti Capai 47 Ribu pada Tahun Ini

Lantas, PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN, yang juga sekaligus kontributor utama penyaluran kredit di segmen program perumahan rakyat turut berkomentar.

Menimpali hal ini Sekretaris Perusahaan BTN, Ramon Armando, menyampaikan bila di tengah kondisi ini pihaknya akan berkomitmen untuk terus memperluas akses pembiayaan perumahan yang kompetitif.

“BTN terus berkomitmen memperluas akses pembiayaan perumahan dengan menghadirkan program suku bunga promo yang kompetitif, sehingga semakin banyak masyarakat dapat memiliki rumah,” kata Ramon kepada Kontan, Senin (11/8/2025).

Mengenai potensi penyesuaian suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Ramon menjelaskan bahwa penyesuaian suku bunga secara umum akan mengikuti dinamika pasar dan biaya dana. Namun saat ini fokus BTN adalah memberikan pilihan skema KPR yang menarik, termasuk fixed rate yang lebih terjangkau, untuk menjaga daya beli dan mendorong penjualan properti.

Sebagai informasi BTN mencatat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 286,5 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 7,8% secara tahunan dari Rp 265,7 triliun pada periode sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan KPR Subsidi yang tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp 179,7 triliun dan KPR Non Subsidi yang tumbuh 8,1% YoY menjadi Rp 106,8 triliun.

Baca Juga: NPL KPR Meningkat, BCA dan BTN Perketat Strategi Mitigasi Risiko

Ramon menjelaskan bahwa untuk saat ini BTN menawarkan suku bunga promo KPR mulai dari 2,65% fixed tiga tahun. “Setelah periode tersebut, bunga akan berlaku mengikuti skema floating yang saat ini berlaku. Penyesuaian lebih lanjut akan mempertimbangkan kondisi pasar dan biaya dana, sehingga tetap seimbang antara keterjangkauan bagi nasabah dan keberlanjutan bagi BTN,” bubuhnya.

Di sisi lain, EVP Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Welly Yandoko menyampaikan bahwa di tengah kondisi yang menantang ini, pihaknya akan terus berusaha untuk meningkatkan layanan terbaik mereka.

“KPR BCA juga terus berusaha meningkatkan layanan terbaik kami. Kami terus meningkatkan kerjasama dengan rekanan developer dan broker yang terpercaya dan mengoptimalkan jaringan kantor-kantor cabang kami yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Welly.

Melansir Kontan, BCA sebagai pemegang pangsa pasar KPR kedua terbesar di Indonesia hanya berhasil mencairkan KPR sebesar Rp 18,3 triliun sepanjang periode Januari-Juni 2025. Angka ini menyusut 8,04% dari semester-I 2024. 

Namun, penyaluran KPR atau new booking secara kuartalan mengalami peningkatan. Pencairan pada kuartal-II mencapai Rp 10,5 triliun, naik dari Rp 7,8 triliun pada triwulan pertama.

Terakhir, Welly kemudian menjabarkan jika pada bulan Agustus 2025 ini, KPR BCA masih menawarkan berbagai suku bunga yang menarik. Misalnya, fixed 3 tahun dengan suku bunga mulai dari 3.68% dan fixed 5 tahun mulai dari 4.68%. Kemudian untuk saat ini, suku bunga floating KPR BCA masih cukup stabil di angka 11%.

Baca Juga: Tekanan Pasar Properti Nyata, Penyaluran Baru KPR BCA Turun 8%

Selanjutnya: Permintaan Apartemen Jabodetabek Turun, Pengembang Mengerem Pembangunan Proyek Baru

Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Membakar Lemak Perut dalam 30 Hari, Ada Alpukat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×