Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga tinggi atau kerap dikenal higher for longer yang dinilai belum akan berakhir membuat perbankan bersiap. Salah satunya, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang memproyeksikan tekanan beban dana bakal ada kenaikan.
Direktur Bisnis Bank Raya Kicky Andrie Davetra bilang, jika bicara terkait suku bunga tentu memang cenderung tetap tinggi. Terlebih, ia melihat situasi global yang terjadi saat ini ditambah kondisi likuiditas ketat.
Oleh karenanya, ia memprediksi beban dana memiliki kecenderungan stabil atau bahkan bisa naik. Alhasil, perlu ada antisipasi yang dilakukan oleh Bank Raya untuk mengatasi situasi tersebut.
“Harapan kami bisa kami manage lah di angka 5,6% gitu ya seperti tahun lalu. Kalaupun nanti bisa naik lebih dari 6%,” ujar Kicky (20/4).
Baca Juga: Dukung HUT TMII Ke 50, Bank Raya Targetkan 10.000 Nasabah Baru
Adapun, Kicky menjelaskan salah satu yang bisa mengatasi hal tersebut adalah bunga kredit yang bisa memberikan imbal hasil tinggi. Seperti diketahui, bunga kredit digital Bank Raya ada di kisaran 21%.
Dengan adanya imbal hasil tersebut, ia melihat itu akan menjaga rasio Net Interest Margin (NIM). Di mana, pada tahun 2024, NIM Bank Raya ada di kisaran 4,4%.
“Dengan yield yang tinggi harapannya tentunya juga NIM kami juga akan tetap stabil,” ujar Kicky.
Sebagai informasi, pendapatan bunga bersih Bank Raya di Februari 2025 tercatat Rp 109,45 miliar. Angka tersebut juga mengalami kenaikan signifikan dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 90,94 juta.
Selanjutnya: PTRO dan CUAN Akan Tebar Dividen, Simak Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: 5 Dokumenter Penipuan Besar Dunia yang Mencengangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News