kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Muncul Tren Pembelian Rumah Mewah Pakai KPR, Begini Kata BTN dan BCA


Rabu, 23 Juli 2025 / 18:35 WIB
Muncul Tren Pembelian Rumah Mewah Pakai KPR, Begini Kata BTN dan BCA
ILUSTRASI. KONTAN/Baihaki/3/2/2020. Muncul tren kalangan elite mulai melirik Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai opsi pembayaran pembelian hunian dengan kisaran miliaran rupiah.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Belakangan ini tren kalangan elite mulai melirik Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai opsi pembayaran pembelian hunian dengan kisaran miliaran rupiah. Beberapa bank turut mengamini kondisi tersebut.

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat bahwa sepanjang tahun 2025 ini, debitur KPR BCA yang melakukan pembelian rumah dengan nilai di atas Rp 10 milyar masih di bawah 2%. Meskipun begitu, angka di atas cenderung memiliki tren kenaikan dalam 3 tahun terakhir.

EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, mengatakan bahwa tren banyaknya debitur yang memanfaatkan KPR sebagai metode pembayaran hunian mewah ini mengindikasikan bahwa para pembeli properti kelas atas juga melihat KPR sebagai instrumen finansial yang valid.

Selain itu, Welly mengatakan bahwa memiliki rumah juga merupakan simbol kemapanan maupun potensi untuk mendapatkan keuntungan investasi.

Baca Juga: Penyaluran KPR di BRI Tumbuh 13,31% per Juni 2025

"Dengan tidak menggunakan sumber dana aset likuid yang dimiliki untuk membeli properti, maka memudahkan pembeli untuk mengatur keuangannya termasuk mengatur investasi dalam bentuk lain seperti emas, saham, obligasi," kata Welly saat dihubungi Kontan, Rabu (23/7).

Mengenai penyaluran KPR rumah di atas Rp 10 miliar ini, dia menjabarkan bahwa dari sisi skema maupun proses kredit, tidak ada yang khusus untuk segmen pembelian rumah mewah. Namun yang ia soroti ialah, banyak dari debitur yang memilih tenor pendek, di bawah 7 tahun.

"Namun ada yang menarik dari profile debitur KPR BCA di segmen ini, yaitu kebanyakan memilih tenor pendek di bawah 7 tahun," tambah dia.

Mengenai risiko penyaluran KPR rumah mewah ini, di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil dia menyampaikan bahwa pembeli rumah mewah bakal lebih memilih berhati-hati dalam melakukan pembelian properti. Hal ini membuat pergeseran segmen nasabah di mana yang melakukan pembelian properti mayoritas merupakan segmen end user.

"Namun perlu dicermati juga bahwa segmen end user ini cenderung lebih sensitif atas kondisi ekonomi yang kurang baik yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk mengangsur kredit," pungkas dia.

Menyoal ini, Sekretaris Perusahaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Ramon Armando menyampaikan bahwa tren pembelian rumah mewah atau hunian bernilai miliaran rupiah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mengindikasikan munculnya segmen ‘emerging affluent’ di tengah-tengah masyarakat.

Emerging affluent ini istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok masyarakat kelas menengah yang sedang bertransformasi menjadi kelas atas, dengan peningkatan kekuatan finansial dan gaya hidup yang lebih mewah.

"Kelompok masyarakat menengah ke atas yang kini memiliki daya beli tinggi dan memilih menggunakan fasilitas KPR untuk pembelian properti premium," kata Ramon saat dihubungi Kontan, Rabu (23/7).

Tren peningkatan ini juga tecermin dari adanya fokus BTN ke segmen emerging affluent sejak Juni 2023 lalu, yang terlihat dari Sales Center KPR BTN. Ada pun, rumah dengan harga jual di atas Rp 750 juta hingga miliaran rupiah termasuk dalam kategori KPR Non Subsidi emerging affluent ini.

Dalam setahun terakhir, BTN mencatat penyaluran KPR dengan kategori emerging affluent atau hunian dengan harga di atas Rp 750 juta hingga miliaran, sebesar 28%. Ada pun penyaluran KPR untuk segmen emerging affluent di BTN ini tumbuh 52% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Tren ini memperkuat strategi BTN untuk terus mengembangkan layanan dan produk pembiayaan bagi segmen menengah ke atas, sekaligus tetap menjaga portofolio utama di sektor perumahan rakyat," pungkas dia.

Kata Ekonom

Direktur Ekonomi Digital di Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengatakan bahwa tren ini terjadi sebab calon pembeli hunian tidak tertarik untuk rumah tipe kecil dan menengah, apalagi di wilayah Jabodetabek juga harga rumah kecil dan menengah sudah terbilang mahal.

"Bagi mereka, memang lebih baik sekalian rumah besar atau mewah ketika ingin membeli rumah. Mereka berpikir ketika dijual pun masih tinggi," katanya.

Dia mencatat bahwa saat ini untuk segmen rumah yang mengalami peningkatan permintaan hanya untuk rumah segmen besar. Perubahan indeks harga perumahan residensial rumah besar mencapai 0.27% (MtM) sedangkan untuk rumah kecil sebesar 0.21% dan rumah menengah sebesar 0.23%.

Sementara itu Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan melihat bahwa tren ini mengindikasikan bahwa orang-orang yang punya penghasilan lebih atau mampu tersebut, bisa jadi memiliki kemampuan untuk membeli rumah mewah karena harus ditopang juga dengan KPR.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa segmen KPR rumah mewah masih terbatas. Pun profil debitur mayoritas ialah pengusaha dan eksekutif dengan penghasilan tinggi.

"Segmen KPR rumah mewah menurut saya terbatas karena umumnya di segmen ini kuantitas tidak banyak, dan biasanya masyarakat segmen tertentu memiliki kemampuan membeli rumah tanpa KPR," kata dia.

Baca Juga: Cara Baru Punya Rumah, Tanpa Beban Bunga KPR

Selanjutnya: IHSG Ditutup Menguat, Berikut Saham yang Bisa Dicermati Kamis (24/7)

Menarik Dibaca: Fitur Lifestyle Hadir di PLN Mobile, Perluas Layanan ke Ranah Hiburan dan Gaya Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×