Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Senada dengan yang disampaikan Ali, Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan bahwa dengan memiliki pemahaman literasi keuangan yang baik maka kita bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan.
“Pengertian dari literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Aspek ini yang harus kita tingkatkan sebelum mulai mengambil keputusan yang bisa memengaruhi kondisi keuangan,” kata Wildan.
“Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital yang terdaftar dan diawasi OJK, Akulaku Finance melihat literasi keuangan adalah pemahaman yang sangat penting dan harus dimiliki oleh masyarakat. Mungkin ada yang pernah baca kasus investasi yang menawarkan peluang investasi tanpa risiko yang menjanjikan keuntungan sangat besar? tapi pada akhirnya malah banyak masyarakat yang merugi karena ternyata institusi yang menawarkan produk investasi tersebut tidak kredibel, produk investasi yang dijual ternyata fiktif. Kalau kita memiliki literasi keuangan yang baik seharusnya kita bisa mengetahui cara agar terhindar dari berbagai tawaran investasi yang tidak fiktif,” ujar Wildan.
Wildan menambahkan, pemahaman literasi keuangan dapat ditingkatkan dengan cara membaca artikel mengenai literasi keuangan pada sumber berita atau artikel terpercaya. Salah satu sumber informasi terlengkap mengenai literasi keuangan adalah situs edukasi milik OJK, yakni www.sikapiuangmu.ojk.go.id.
Baca Juga: Dukung pelaku UMKM, Akulaku Finance lakukan restrukturisasi pinjaman
Selain itu, platform media sosial juga bisa menjadi sumber literasi keuangan yang baik bila kita mengikuti akun media sosial dari para ahli perencanaan keuangan yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik.
Di masa pandemi ini, kebiasaan masyarakat dipaksa berubah drastis, masyarakat merubah kebiasaannya dari yang berbelanja langsung di swalayan atau pasar, kini dipaksa untuk terbiasa dengan berbelanja daring. Dari yang terbiasa membayar secara tunai, saat ini sudah membiasakan diri untuk membayar secara non tunai atau memanfaatkan pembayaran secara digital.
Ternyata, perubahan kebiasaan ini membawa peluang usaha yang menarik bagi para merchant e-commerce, salah satunya adalah merchant di Akulaku Silvrr Indonesia, yang merupakan lini bisnis e-commerce marketplace di bawah Akulaku Group. Hal ini diceritakan oleh Business Development Manager Akulaku Silvrr Indonesia, Adrian Iskandar
“Ada merchant di platform e-commerce Akulaku yang baru mulai berjualan menjelang masa pandemi dimulai dan ternyata penjualannya tetap bagus hingga sekarang. Kita melihat hal ini selain karena kebiasaan masyarakat yang berubah, juga disebabkan oleh kemampuan merchant dalam berinovasi saat berjualan di platform e-commerce, dan juga menunjukkan besarnya potensi dalam berjualan dan bertransaksi secara daring,” ujar Adrian.
Adrian menambahkan, salah satu persyaratan administratif untuk dapat mulai berjualan dalam platform e-commerce Akulaku adalah dengan mendaftarkan KTP dan NPWP yang dimiliki.
Baca Juga: Platform kredit digital bantu pedagang kecil dengan keringanan cicilan
“Saat merchant sudah bisa mulai berjualan, baiknya merchant berinovasi dan menyajikan gambar visual produk yang menarik dan berbeda dari yang lain. Selain itu, untuk mengurangi risiko dalam memulai usahanya, merchant juga bisa menjalani peran sebagai dropshipper untuk barang-barang yang sedang laku di pasaran,” tambah Adrian.
“Walaupun keadaan saat ini cukup menantang, kami percaya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi itu masih ada. Perlu diingat kembali, sebelum mulai mengambil keputusan penting yang bisa berpengaruh pada kondisi keuangan, masyarakat perlu membekali diri dengan wawasan tentang literasi keuangan dan mengelola risiko dengan baik,” tutup Wildan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News