kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuh tantangan, NIM perbankan sulit untuk meninggi lagi


Senin, 21 Oktober 2019 / 18:14 WIB
 Penuh tantangan, NIM perbankan sulit untuk meninggi lagi


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Setali tiga uang, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja secara singkat mengutarakan NIM perbankan akan sulit untuk menyentuh level tinggi 5% secara industri dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Seharusnya masih bisa stabil," katanya. Adapun, BCA sampai dengan kuartal III 2019 lalu masih mencatatkan NIM di level 6%-6,2% menurut Jahja.

Di sisi lain, bank dengan skala yang lebih kecil seperti PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) justru memastikan NIM masih bisa meningkat tinggi di akhir tahun. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar menyatakan sampai September 2019 lalu NIM Bank Sumut ada di posisi 7,07%.

Baca Juga: Moody’s menyematkan outlook stabil untuk perbankan Indonesia

Nah, hingga akhir tahun ini pihaknya meyakini NIM bisa tumbuh hingga ke atas target yakni 7,7%. "NIM kami masih di atas rata-rata, masih banyak yang bisa digali," singkatnya.

Sebagai tambahan informasi saja, OJK memang mencatatkan NIM di BUKU I pada Agustus 2019 masih relatif tinggi yaitu 5,27%. Namun masih turun dari periode setahun sebelumnya 5,64%. Sementara BUKU III relatif stabil dengan NIM di posisi 4,8% hanya turun tipis dari Agustus 2018 4,95%.

Sedangkan NIM paling kecil terjadi di BUKU III dengan realisasi 3,97% sampai Agustus 2019 dari periode tahun sebelumnya 4,23%. Adapun, BUKU IV masih mencetak NIM di atas rata-rata industri sebesar 5,47% pada Agustus 2019 walau susut 34 basis poin (bps) secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×