Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Oni, hingga akhir tahun nanti, BBTN akan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, perbaikan kualitas, dan penyesuaian dengan likuiditas dalam penyaluran kreditnya. Dengan fokus tersebut, lanjutnya, perseroan membidik pertumbuhan kredit yang lebih realistis. “Target pertumbuhan kredit kami akan realistis di angka 8%-10% sampai dengan akhir 2019,” sambungnya.
Di sisi lain, pada kuartal III 2019, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18,1% yoy. DPK BBTN tercatat naik dari Rp 195,05 triliun pada September 2018 menjadi Rp 230,35 triliun pada bulan yang sama tahun ini.
Dengan capaian penyaluran kredit dan penghimpunan DPK tersebut, Bank BTN mencatatkan kenaikan aset sebesar 16,12% yoy dari Rp 272,3 triliun pada kuartal III 2018 menjadi Rp 316,21 triliun.
Sementara itu, sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bank BTN terus berupaya mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah. Per September 2019, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk 610.526 unit rumah atau senilai Rp 50,74 triliun.
Baca Juga: Nasabah Jiwasraya berniat tuntut bank penyalur produk JS Saving Plan
Perseroan menyebut, pencapaian tersebut setara 76,31% dari total target Bank BTN dalam mendukung program nasional ini. “Secara total, hingga akhir tahun nanti, BTN membidik akan menyalurkan kredit perumahan untuk 800.000 unit rumah,” imbuh Oni.
Adapun, penyaluran tersebut terdiri atas kredit perumahan untuk 315.845 unit hunian subsidi senilai Rp 9,17 triliun. Kemudian, untuk segmen non-subsidi, Bank BTN telah memberikan kredit perumahan untuk 135.791 unit rumah atau setara Rp 14,99 triliun.
Kinerja positif KPR Bank BTN pun sukses menempatkan bank spesialis pembiayaan perumahan ini tetap menjadi nomor wahid di pasar KPR. Di pasar KPR Subsidi, BTN menguasai pasar dengan pangsa sebesar 91,55% per September 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News