kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penyaluran KPR non-subsidi Bank BTN melambat


Jumat, 07 September 2018 / 10:41 WIB
Penyaluran KPR non-subsidi Bank BTN melambat
ILUSTRASI. Pelonggaran uang muka KPR


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat pertumbuhan kredit KPR non-subsidi mengalami pelambatan. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan kredit KPR non-subsidi pada Juli 2018 yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit periode sama 2017.

Maryono Direktur Utama BTN mengatakan pertumbuhan KPR non-subdidi BTN pada Juli 2018 sebesar 12%. "Angka ini sedikit turun dibangkan periode sama 2017," kata Maryono mengakui, Kamis (7/9).

Melambatnya pertumbuhan KPR non-subsidi ini menurut Maryono disebabkan karena salah satunya mungkini daya beli konsumen. Selain itu, konsumen juga masih menunggu kondisi yang tepat untuk melakukan pembelian rumah khususnya buat investasi.

Namun, secara umum, pertumbuhan KPR BTN sampai Juli 2018 masih sebesar 19% secara tahunan atau year on year (yoy). 

BTN mengakui, memang permintan KPR non-subsidi terutama untuk investasi rumah kedua belum banyak. Padahal, BI sudah merelaksasi ketentuan loan to value (LTV) yang meringankan uang muka beberapa waktu lalu.

Meskipun ada relaksasi LTV, suku bunga acuan sudah naik 125 basis poin sejak awal 2018. Hal ini menyebabkan efek relaksasi LTV ini kurang maksimal.

Seiring melembatnya permintaan KPR non subsidi, BTN juga mengantisipasi meningkatnya rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL). Apalagi kondisi ekonomi saat ini belum terlalu pulih. Secara umum BTN mengatakan jika sektor properti tumbuh, maka beberapa industri lain juga akan mengikuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×