kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Penyaluran kredit Bank Mantap tumbuh 174,4%


Rabu, 12 Juli 2017 / 11:29 WIB
Penyaluran kredit Bank Mantap tumbuh 174,4%


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Pertumbuhan kredit yang ekspansif membuat Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) membutuhkan pasokan dana dan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun, Rabu (12/7).

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan pertumbuhan kredit pada kuartal II-2017 secara tahunan tumbuh sebesar 174,4% pada Juni 2017 menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 2,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut membuat bank yang baru berumur dua tahun ini memiliki aset sebesar Rp 9,79 triliun hingga Juni 2017 atau tumbuh 136,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Dengan adanya obligasi ini aset bisa menjadi Rp 12 triliun," kata Jos.

Kelak penerimaan dana dari obligasi ini akan digunakan untuk penyaluran ekspansi kredit untuk dana pensiun dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebelumnya, Bank Mantap telah menyalurkan kredit sebesar Rp 5,6 triliun pada UMKM. Jumlah ini meningkat 211,5% secara year on year (yoy). Lebih lanjut, dana kredit disalurkan untuk pembiayaan kredit retail sebesar Rp 1,11 triliun dan kredit mikro besar sejumlah Rp 1,19 triliun.

"Penyaluran kredit yang tumbuh pesat tak lepas dari komitmen perseroan dalam mendukung pelaku UMKM dan pensiunan PNS serta TNI/Polri," kata Jos. Penyaluran kredit pada segmen pensiunan tumbuh paling tinggi mencapai 552,1% menjadi Rp 5,22 triliun pada akhir bulan Juni 2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×