kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran kredit bank tersengat lonjakan kasus Covid-19


Sabtu, 24 Juli 2021 / 06:52 WIB
Penyaluran kredit bank tersengat lonjakan kasus Covid-19
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BRI Tangerang Selatan, Jumat (23/10). Penyaluran kredit bank tersengat lonjakan kasus Covid-19.


Reporter: Amanda Christabel, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Gelombang kedua kasus Covid-19 memaksa pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada bulan Juli 2021. 

Ini bakal berdampak pada penyaluran kredit perbankan di separuh kedua 2021. Bank Indonesia (BI) bahkan memangkas proyeksi kredit dari 5%-7% jadi 4%-6% di 2021. Kredit kuartal III 2021 diprediksi akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. 

Padahal kredit perbankan di Juni 2021 baru mulai mencoba bangkit dengan tumbuh tipis 0,59% year on year (yoy). Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengakui akan ada dampak PPKM terhadap penyaluran kredit. 

Meskipun begitu, BRI masih optimistis pertumbuhan kredit masih bisa membaik hingga akhir tahun. Sehingga target kredit sebesar 7% yang dipatok sebelumnya masih belum direvisi. 

Baca Juga: Simak prediksi bankir soal laju pertumbuhan kredit pada semester kedua

"Namun BRI masih membuka peluang untuk menaikkan atau memangkas target atas rencana bisnis bank (RBB)," ujarnya, Jumat (23/7).

Bank Tabungan Negark (BTN) juga masih optimistis bisa mencatatkan kredit tumbuh 7% tahun ini. Sebab sektor kredit kepemilikan rumah (KPR) sebagai bisnis utama BTN masih tetap tumbuh. 

KPR di BTN tumbuh sebesar 5,9% yoy per Juni 2021. Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, ini menggambarkan bahwa sektor perumahan, terutama yang menengah ke bawah masih cukup tinggi.

Sementara Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengaku, masih terus melihat kondisi kasus Covid-19 ke depan. Ia masih optimistis pertumbuhan kredit Bank Mandiri bisa mencapai 6%. 

Baca Juga: Begini proyeksi bankir atas pertumbuhan kredit pada paruh kedua 2021

Jika terjadi koreksi, di kisaran 1%- 1,5%. Artinya pertumbuhan kredit hanya tumbuh 4% hingga 4,5%. 

Adapun Direktur Bank Central Asia (BCA), Vera Eve Lim mengatakan, pihaknya tidak melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) pertumbuhan kredit. Target BCA bisa tumbuh 4% hingga 6% di tahun ini. 

Berbeda dengan Bank Sumatera Utara (Sumut) yang memilih untuk merevisi turun target kredit tahun ini dari 6,5% menjadi 4% karena PPKM.

Baca Juga: Likuiditas perekonomian naik, ini faktor pendorongnya

Syahdan Siregar, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut mengungkapkan, Bank Sumut mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 2,96% yoy menjadi Rp 24,2 triliun per Juni 2021. Hingga akhir tahun diproyeksi bisa mencapai Rp 5,1 triliun. 

Direktur Konsumer CIMB Niaga, Lani Darmawan optimistis hingga akhir tahun semua kredit bisa positif. KPR Bank CIMB Niaga tumbuh 7% per Juni 2021. Kredit kendaraan bermotor (KKB) juga tumbuh hampir 14%. Hanya kartu kredit yang masih terkontraksi 4%. nKredit di kuartal III 2021 akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.

Selanjutnya: Kinerja solid pada semester I-2021, ini rekomendasi saham BBCA dari Henan Putihrai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×