Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) belum terlalu deras. Terbukti dari laporan bulan Agustus 2017, BPD mencatat pertumbuhan kredit masih di bawah perkiraan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kendati demikian, bank daerah optimistis pertumbuhan kredit kuartal III akan membaik.
Dari laporan Statistik Perbankan Indonesia (SPI), kelompok BPD mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 374,91 triliun per Juli 2017. Nilai kredit tersebut tumbuh 8,25% dari perhitungan realisasi kredit senilai Rp 346,31 triliun per Juli 2016.
Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, pertumbuhan kredit hanya 3,72% atau menjadi Rp 30,77 triliun per Agustus 2017. Segmen pinjaman yang masih memberikan kontribusi pertumbuhan kredit adalah kredit konsumer.
Meskipun kredit tumbuh lambat, namun Bank Jatim masih menuai untung. Tercatat laba bersih BPD ini naik 19,8% atau menjadi Rp 896,6 miliar per Agustus 2017. Kenaikan laba ini karena Bank Jatim melakukan sejumlah strategi seperti efisiensi biaya dan mengoptimalkan dana pihak ketiga (DPK).
Perlambatan kredit pada pertengahan tahun ini tak mengendurkan target bisnis. Bank berkode saham BJTM ini optimistis target bisnis akan tercapai di akhir tahun ini. Oleh karena itu, Bank Jatim akan terus melakukan inovasi produk dan meningkatkan pendapatan melalui pemulihan aset.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Muhammad Adil bilang, kinerja bank masih sesuai target hingga Agustus 2017. Meskipun, kredit BPD ini hanya tumbuh 2,46% atau senilai Rp 12,52 triliun per Agustus 2017, dari perhitungan realisasi kredit senilai Rp 12,22 triliun per Agustus 2016.
Sedikit berbeda, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk membukukan penyaluran kredit sejalan dengan prediksi kredit secara industri. Bank berkode saham BJBR mengalirkan kredit sebanyak Rp 68,82 triliun per Agustus 2017. Jumlah tersebut tumbuh 12,21% dibandingkan Rp 61,33 triliun per Agustus 2016.
"Utamanya kredit ditopang bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) yang naik 33%," kata Sekretaris Korporasi Bank Jabar Banten Hakim Putratama, Kamis (28/9). Penopang kredit lainnya adalah kredit korporasi dan komersial yang tumbuh 12,3%, dan kredit konsumer tumbuh sekitar 10%-11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News