Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data analisis uang beredar Bank Indonesia mencatat pada akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit investasi mencapai 11,1% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 1.847 triliun. Angka tersebut tumbuh lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,4% YoY menjadi Rp 1.814 triliun.
Pertumbuhan itu terus berlanjut hingga awal tahun 2024, dimana pada Januari kredit investasi mengalami kenaikan menjadi 12,8% dengan realisasi nilai sebesar Rp 1.867 triliun. Adapun sumber pertumbuhan kredit ini didominasi sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertambangan dan penggalian.
Dari sisi perbankan pun turut merasakan kenaikan ini. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya mencatat kredit investasi tumbuh hingga 12,94% YoY menjadi Rp 468,34 triliun akhir tahun 2023.
Adapun Bank Mandiri mengaku kredit investasi menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit produktif perseroan yang meningkat 17,3% secara tahunan pada akhir 2023 lalu. Pencapaian itu juga diikuti dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga di level 1,19%.
Baca Juga: Telah Disepakati DPR, OJK Siap Terbitkan POJK Transparansi Suku Bunga Kredit
Selaras dengan pertumbuhan kredit tersebut, Bank Mandiri mengadakan Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 untuk dalam mendorong investasi di dalam negeri.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan acara itu adalah upaya dari Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus akan membuka jalan bagi para investor agar berinvestasi di Indonesia.
"Saat ini industri perbankan memiliki kondisi fundamental yang sangat baik, dengan permintaan kredit yang meningkat, likuiditas yang memadai. Melalui MIF 2024, Bank Mandiri berharap calon investor dan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan pemerintah untuk menarik investasi," kata Junaidi belum lama ini di Jakarta.
Sementara itu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatat kinerja impresif terhadap kredit investasi yang tumbuh double digit dengan nilai mencapai Rp 276 triliun.
Sejalan dengan itu kredit secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang solid, dimana sepanjang 2023 total kredit BCA naik 13,9% YoY menjadi Rp810,4 triliun, tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menuturkan khusus untuk kredit investasi tren pertumbuhannya positif hingga saat ini.
Baca Juga: MUF Masih Andalkan Sumber Pendanaan dari Perbankan
"Kredit investasi tumbuh double digit, di atas pertumbuhan industri dengan kontributor terbesar berasal dari sektor pertambangan non-migas dan jasa keuangan," kata Hera kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).
Adapun BCA mengaku akan terus menyalurkan kredit ke berbagai sektor dan optimistis terhadap pertumbuhan kredit di kisaran 9%-10% untuk 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News