kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.724   -10,91   -0,14%
  • KOMPAS100 1.201   -0,63   -0,05%
  • LQ45 959   0,26   0,03%
  • ISSI 232   -0,50   -0,21%
  • IDX30 492   -0,06   -0,01%
  • IDXHIDIV20 592   0,92   0,16%
  • IDX80 137   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 143   0,06   0,04%
  • IDXQ30 164   0,05   0,03%

Penyaluran Kredit Meningkat, Likuiditas Perbankan Semakin Ketat


Senin, 04 September 2023 / 05:55 WIB
Penyaluran Kredit Meningkat, Likuiditas Perbankan Semakin Ketat


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Sementara, Total DPK dari BRI juga mengalami peningkatan mencapai 9,5% di periode tersebut. Di mana, kini total DPK yang dimiliki oleh BBRI senilai Rp 1.245, 12 triliun. 

“Dari tahun lalu porsi CASA (dana murah) kita di 65,12%, sekarang sudah menjadi 65,49%,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Distribution and Funding Bank BTN Jasmin mengakui bahwa saat ini tingkat likuiditas yang dimiliki termasuk ketat. Di mana, ia melihat hal tersebut masih akan terjadi hingga akhir tahun. “LDR kita sekarang di sekitar 94% hingga 95%,”ujar Jasmin.

Ia menambahkan likuiditas yang ketat itu lebih banyak dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang sudah mulai tumbuh. Meski demikian, ia masih optimistis DPK bank yang fokus pada penyaluran kredit properti ini masih cukup untuk memberikan kredit.

Baca Juga: OCBC NISP Catat Kenaikan Laba Bersih 25% pada Semester I

BTN mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 307,66 triliun sepanjang semester I/2023. Jumlah ini naik 7,52% YoY dan didominasi oleh kredit perumahan yang mencapai sebesar Rp 269,48 triliun atau sebesar 87,59% dari total kredit.

Dari sisi DPK, BTN mencatat DPK meningkat pada semester I/2023 menjadi Rp 313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 307,31 triliun.

“Kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) mesti direview ya (diturunkan) supaya likuiditas tidak terlalu ketat, seiring inflasi inti yang menurun,” ujar Jasmin.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk Hera F Haryn bilang pihaknya bakal tetap menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat.

Adapun, LDR BCA di periode semester I/2023 tercatat di level 65,7%. Angka ini naik tipis dari periode sama tahun lalu yang berada di level 63,5%.

Baca Juga: Bank Victoria Catatkan Pertumbuhan Laba 4,5% Sepanjang Semester I-2023

“Likuiditas BCA konsisten berada pada posisi yang sehat dan memadai dan masih memiliki ruang untuk pertumbuhan kredit ke depan,” ujar Hera.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin melihat kondisi LDR yang meningkat saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK yang lebih melambat. Mengingat, pertumbuhan kredit belum sesuai ekspektasi. 

Ia melihat saat ini banyak orang mulai memikirkan untuk tidak menyimpan dananya di bank. Dimana, orang-orang mulai mencari instrumen lain yang memberikan bunga yang lebih menarik dan ada juga yang mulai menggunakan dananya untuk ekspansi. “LDR bisa dikatakan wajar jika di kisaran 80% hingga 92%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×