kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran kredit menurun, NPL perbankan malah meningkat


Rabu, 02 Oktober 2019 / 19:04 WIB
Penyaluran kredit menurun, NPL perbankan malah meningkat
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Jatim


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan kian lesu di kuartal III 2019. Hal tersebut juga diikuti dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rilisnya menyebut per Agustus 2019 NPL ada di level 2,6% untuk gross dan net NPL 1,17%.

Praktis, posisi tersebut sedikit naik dari bulan sebelumnya yakni 2,55% dan net 1,16%. Meski begitu, rasio tersebut lebih rendah dari periode Agustus 2018 lalu sebesar 2,74%. Sejumlah bank kecil dan menengah yang dihubungi Kontan.co.id mengamini bahwa NPL kian meningkat.

Baca Juga: PPA terbitkan surat berharga komersil Rp 100 miliar di kuartal IV-2019

PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) misalnya yang menyebut per kuartal III 2019 posisi NPL ada di level 1,95% untuk gross dan 1,32% untuk NPL net. Direktur Kepatuhan BWS I Made Mudiastra mengatakan posisi tersebut memang meningkat dibandingkan periode kuartal II 2019 yakni masing-masing 1,88% dan 1,25% untuk NPL gross dan net.

Nah, dari jumlah tersebut mayoritas NPL berasal dari segmen konsumer dan sektor perdagangan. Sayangnya, Made belum dapat merinci secara detail besaran NPL di masing-masing dan sektor kredit perseroan.

Lebih lanjut Ia menerangkan, pihaknya saat ini memang tengah melakukan upaya penurunan NPL. "Salah satunya melalui kepailitan dan penjualan jaminan secara langsung atau lelang," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/10). Adapun, pada akhir 2019 ini BWS memasang target NPL maksimal ada di level 1,69% secara gross.

Walau masih meninggi di kuartal III 2019, pihaknya optimis pada kuartal akhir NPL cenderung mulai melandai sejalan dengan upaya konsolidasi.

Baca Juga: Suku bunga turun, BRI berupaya sesuaikan bunga kredit

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) Syahdan Siregar justru mengklaim NPL perusahaan saat ini terus melandai. Menurut catatannya, secara net, NPL Bank Sumut per Agustus 2019 relatif aman di level 2,18%. "Bulan Agustus 2019 lalu ada penurunan dari bulan sebelumnya," katanya.

Kendati turun secara bulanan, Syahdan tak menampik bahwa secara tahunan NPL memang menunjukkan tren peningkatan. Walau tak dapat merinci, Ia menegaskan hingga akhir tahun Bank Sumut akan mampu menjaga NPL sesuai rencana bisnis bank (RBB) yakni di level 3,88%.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengatakan per Agustus 2019 NPL terjaga di level 3,1%.

Walau masih lebih tinggi dibandingkan NPL industri, Pria yang akrab disapa Ferdi ini bilang posisi tersebut lebih rendah dari kuartal II 2019 sebesar 3,16%. Pun dibandingkan periode Agustus 2019 rasio tersebut telah melandai dari sempat sebesar 4,31%.

"Mayoritas berasal dari kredit komersial dan merupakan kredit lama semua," terangnya. Ia menjelaskan, mayoritas NPL berasal dari sektor komoditas yang disebabkan oleh fluktuasi harga dan risiko yang tinggi.

Baca Juga: Genjot penyaluran kredit, Amartha gandeng lima bank sebagai lender

Lebih lanjut, bank bersandi bursa BJTM (anggota indeks Kompas100) ini mematok NPL maksimal ada di level 3% pada akhir tahun.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menyatakan sampai saat ini NPL masih relatif stabil dan dapat terjaga rendah yakni di kisaran 1,8%. "Dalam menyalurkan kredit, kami senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian," ujarnya.

Melihat tren risiko kredit yang kian meningkat, Parwati berharap kondisi perekonomian membaik sehingga NPL dapat terjaga dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×