Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membuka tahun 2024, penyaluran kredit perbankan di tiga bulan pertama ini mulai menunjukkan tanda-tanda lesu. Tampaknya, debitur justru menahan permintaan kredit di musim kampanye dan pemilu yang ramai selama periode tersebut.
Mengacu pada laporan uang beredar Bank Indonesia (BI) (22/3), penyaluran kredit perbankan selama Februari 2024 hanya tumbuh 11% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 7.047 triliun. Capaian tersebut sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mampu tumbuh sekitar 11,5% YoY.
Dilihat dari golongan debitur, melambatnya laju pertumbuhan kredit terjadi pada nasabah individu. Sebab, pertumbuhan kreditnya hanya sekitar 8,6% YoY, ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,8% YoY.
Dari jenis penggunaan, laju pertumbuhan kredit kompak melambat untuk segmen kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh 11.9%, 11,3% dan 9,3%.
Baca Juga: BSI Gandeng Pertamina Lubcricants dalam Penyaluran Pembiayaan Modal Kerja
Kredit Investasi menjadi yang laju pertumbuhannya melambat dengan lebih kecil 15 basis poin dari bulan sebelumnya.
Meski kuartal I/2024 masih tersisa satu bulan, Survei Pembiayaan Perbankan BI mengungkapkan bahwa penyaluran kredit baru di periode ini bakal melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, survei tersebut menyebutkan bahwa secara historis, pola tersebut memang terjadi.
Hasil survei Februari 2024 mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan kredit di periode tiga bulan pertama 2024 ini ada di level 22,9%. Angka tersebut lebih rendah dari hasil survei pada Desember 2023 yang berada di level 94%.
Adapun, kredit konsumsi dalam hal ini Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tercatat memiliki SBT yang lebih besar dari hasil survei di Februari 2024. Di mana, SBT kredit konsumsi di level 36,7% untuk kredit selama periode kuartal I/2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News