Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Aestika Oryza Gunarto mengatakan, pihaknya melihat bahwa prospek pembiayaan sindikasi masih cukup besar seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
"Sampai dengan akhir tahun 2021 terdapat 4 pipeline yang saat ini menjadi prioritas BRI untuk diselesaikan. Itu berasal dari sektor mining, agribisnis, dan infrastruktur," kata Aestika.
BRI masih mengupayakan untuk menyelesaikan seluruh proyek atas pembiayaan sindikasi baru sampai akhir tahun 2021 untuk mencapai target kredit sindikasi tumbuh positif.
Dia menambahkan, kualitas kredit sindikasi BRI sejauh ini masih cukup terjaga dengan baik didukung dengan upaya-upaya yang bersifat preventif salah satunya adalah restrukturisasi Covid kepada beberapa proyek sindikasi yang cashflow-nya terdampak signifikan antara lain proyek infrastruktur, konstruksi dan perkebunan.
Baca Juga: Bank Mandiri genjot transaksi tarik tunai tanpa kartu lewat Livin by Mandiri
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui pengembangan infrastruktur lewat pembiayaan sindikasi.
Hery Gunardi Direktur Utama BSI mengatakan, hingga akhir tahun BSI berencana masih menyalurkan sindikasi terutama pada Proyek Strategis Nasional (PSN). "Pembiayaan sindikasi diproyeksikan tumbuh single digit sesuai dengan target tahun 2021, yakni untuk proyek infrastruktur, agribisnis, dan energi," ujarnya.
Namun, dia tidak merinci total keikutsertaan perseroan dalam pembiayaan sindikasi sepanjang tahun. Hery hanya menyebut pertumbuhannya sejalan dengan kenaikan pembiayaan di segmen wholesale.
Sementara sebelumnya, BSI telah mengumumkan ikut dalam tiga pembiayaan sindikasi tahun ini yakni di proyek Tol Serang-Panimbang, Kereta Api Makassar-Pare-pare Rp 218,3 miliar, dan Jalintim Sumatera Selatan Rp 248 miliar.
Selanjutnya: Hingga September 2021, transaksi QRIS Bank Syariah Indonesia tumbuh 447%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News