kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran kredit UMKM bisa menjadi salah satu pendorong ekonomi


Kamis, 17 Juni 2021 / 18:31 WIB
Penyaluran kredit UMKM bisa menjadi salah satu pendorong ekonomi
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembuatan furniture berbahan katu jati di Tangerang Selatan, Rabu (9/6). Kuartal I tahun 2021 BRI berhasil menyalurkan kredit hingga Rp 914,19 triliun dengan porsi kredit UMKM mencapai 80,6%. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/06/2021.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Akibat pandemi, penyaluran kredit perbankan  melorot. Tapi menarik yang terjadi di Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Saya ceritakan, betapa sulitnya mendorong permintaan kredit. Namun bisa kita lihat, ternyata di masa sulit ini, yang bisa tumbuh dobel digit itu di segmen mikro. Kredit mikro BRI tumbuh 12,4% yoy menjadi Rp 360 triliun per Maret 2021,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso, mengutip Kontan.co.id, Selasa (15/6).

Secara total, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 5,5% yoy menjadi Rp 718,3 triliun.  BRI sendiri menargetkan kontribusi penyaluran UMMM bisa menyentuh  85%. Saat ini, porfotolio kredit UMKM BRI tercatat 80,6% dari seluruh kredit BRI. 

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menjelaskan, besarnya penyaluran kredit UMKM bisa berdampak bagus kepada pemulihan ekonomi.  Bila UMKM mulai menaikkan produksi, mereka akan dengan cepat menambah tenaga kerja. 

Secara nasional total kredit perbankan  ke UMKM hanya sebesar 19,68% dari total kredit.  Memang daya beli belum pulih, sehingga permintaan produk UMKM masih terbatas. ”Jika ingin pulih cepat, maka menggerakkan ekonomi di level UMKM menjadi pilihan utama, karena perputaran bisnisnya relatif lebih cepat dan langsung bersentuhan dengan upaya penyerapan tenaga kerja," kata Eko, dalam penjelasan tertulis, Kamis (17/6).

Selain menaikkan pagu penyaluran kredit, dia juga menilai perlu adanya kebijakan insentif dari perbankan ke UMKM. Selain itu, perlu ada pendampingan agar mendorong UMKM ke level yang layak didanai perbankan.

Sementara Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menambahkan, kredit UMKM dapat mendorong sektor ini tetap berkembang selama pandemi. Dalam konteks pemulihan ekonomi, pelaku UMKM yang diberikan modal usaha dari perbankan bisa merekrut kembali karyawan, membeli bahan baku hingga menolong ekonomi keluarga karena rata- rata pelaku UMKM adalah bisnis skala rumah tangga. 

"Multiplier effect-nya sangat luas. Sehingga UMKM menjadi backbone dalam percepatan pemulihan daya beli kelas menengah dan bawah," ujar Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×