Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian semakin nyata. Analisis Uang Beredar BI mencatat kredit ke sektor UMKM tumbuh 12,3% year on year (yoy) menjadi Rp 1.147,3 triliun di sepanjang 2021.
Kendati demikian, jumlah kredit UMKM itu masih berkontribusi 19,93% dari total penyaluran kredit perbankan sebesar Rp 5.755,7 triliun di sepanjang tahun lalu. Regulator terus meminta bank untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit ke UMKM hingga 30%.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana menyadari tidak semua bank memiliki kemampuan untuk menyalurkan kredit UMKM. Terlebih, permintaan 30% itu hendak dicapai oleh industri bukan individual bank.
“Meski 30% itu secara industri, tidak boleh ada satu bank pun tidak berkontribusi terhadap UMKM. Kita mengetahui, bank memiliki bisnis utama yang beragam, kecuali memang fokus di segmen itu. Jadi tidak bisa dipaksakan,” papar Heru kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: BTN Targetkan Pembiayaan ESG Mencapai Rp 25 Triliun di Tahun 2022
Oleh sebab itu, OJK melihat rasio target penyaluran UMKM ini akan mengacu kepada spesifikasi masing-masing bank. Namun, regulator tetap meminta bank untuk mencantumkan strategi dan proyeksi waktu pencapaian rasio kredit UMKM ini di rencana bisnis bank.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan menyebut total pembiayaan BRI Group menyentuh Rp 1.042,87 triliun. Segmen mikro tercatat mendominasi penyaluran kredit dan pembiayaan BRI dengan nominal sebesar Rp 483,89 triliun. Juga dari segmen kecil dan menengah sebesar Rp240,35 triliun.
“Proporsi kredit UMKM BRI terus merangkak naik, dimana sebesar 83,86% dari total penyaluran kredit BRI disalurkan kepada segmen UMKM. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan BRI akan terus meningkatkan proporsi tersebut hingga mencapai 85%,” urai Sunarso secara virtual pada Kamis (3/2).
Adapun Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM.
“Sepanjang tahun 2021, penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri terus mencatat peningkatan signifikan sebesar 15% secara tahunan dengan nilai realisasi menembus Rp 103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar Darmawan belum lama ini.
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371.000 debitur.
Sejalan dengan mandat pemerintah, penyaluran KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp 6,88 triliun.
Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia Kokok Alun Akbar menyatakan terus mendorong pembiayaan UMKM. Sepanjang tahun lalu BSI menyalurkan kredit ke UMKM Rp 39,5 triliun.
“Penyaluran itu dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, nilai tersebut sekitar 23,05% dari total pembiayaan BSI. BSI juga mengembangkan UMKM, melalui UMKM center, ini sudah memiliki beberapa UMKM center dana kan tambah di seluruh Indonesia,” paparnya.
Baca Juga: BRI Menargetkan Pertumbuhan Kredit Hingga 11% di 2022
Selain itu, BSI telah meluncurkan program Talenta Wirausaha BSI yakni program inkubator bagi para wirausahawan muda untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya (scale up).
Melalui program strategis tersebut, diharapkan wirausahawan muda mampu bertahan dan bersaing dengan beragam bisnis yang sudah mapan. Program ini menyasar generasi milenial dengan target 5.000 peserta dari 26 wilayah terpilih di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News