Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) semakin agresif menggenjot kredit berbunga 7%. Di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), penyaluran KUR per 30 Juni 2018 telah mencapai Rp 8,7 triliun kepada 60.000 debitur.
Penyaluran KUR di BNI sudah mencapai 64,5% dari target setahun yang ditetapkan oleh pemerintah untuk BNI sebesar Rp 13,5 triliun. "Sedangkan kredit macet (NPL) KUR saat ini 0,003% atau kolektibilitasnya masih 100%" ujar General Manager Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo kepada Kontan.co.id, Senin (2/7).
Bambang merinci, penyaluran kredit bunga rendah ini di BNI menyasar sektor produksi yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa kepada 31.000 orang atau 35% dari total penyaluran per Juni 2018. Selebihnya KUR mengalir ke sektor perdagangan.
"BNI optimistis dapat mencapai target KUR sebesar Rp 13,5 triliun di tahun ini dengan porsi penyaluran ke sektor produksi mencapai 50%," imbuh Bambang. Beberapa strategi pun diambil oleh manajemen BNI. Mulai dengan fokus pada pembiayaan dengan pola clustering dan menjalin kerjasama dengan berbagai program pemerintah.
Juga mengoptimalkan pola kemitraan atau suply chain financing (SCF) khususnya sektor produksi. Lalu melakukan efisiensi proses bisnis berbasis digital dengan memanfaatkan bulk data, serta memperbanyak point of sales melalui Agen46.
"Kebijakan untuk masuk ke sektor produksi sebesar 50% tidaklah mudah, namun dengan strategi diatas dan koordinasi yang sangat baik dengan Kementrrian Koordinator Perekonomian maka kendala dapat diantisilasi, dan BNI yakin dapat mencapai target yang diamanahkan," tutur Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News