Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Sejumlah multifinance mengaku belum bisa mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Padahal sejak beberapa waktu lalu opsi bagi perusahaan pembiayaan dalam ikut meramaikan program pemerintah ini sudah dibuka.
Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memang ada beberapa kendala yang membuat pelaku usaha multifinance belum bisa menyalurkan KUR pada saat ini.
"Diantaranya adalah belum terkoneksinya sejumlah sistem dengan yang dijalankan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," kata dia, Rabu (30/8).
Di sisi lain, program KUR sendiri berjalan dalam tempo tahunan. Sehingga dengan kendala ini ia mengakui kecil kemungkinannya bagi perusahaan pembiayaan untuk masuk lebih dalam ke bisnis tersebut pada tahun ini.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merekomendasikan sejumlah perusahaan pembiayaan untuk bisa ikut menyalurkan KUR sejak dua tahun lalu. Diantaranya adalah PT Adira Dinamika Multi Finance, PT Mega Central Finance, PT BCA Finance, dan Federal International Finance.
Jerry Fandy, Vice President Corporate Finance & Treasury Division Head FIF juga menyebut pihaknya masih mempelajari soal bisnis penyaluran KUR ini. Sebagai bisnis yang terbilang baru, tentunya butuh persiapan agar bisa dijalankan secara maksimal.
Secara teknis memang ada perbedaan antara program KUR dengan bisnis pembiayaan yang selama ini sudah akrab dijalankan oleh industri multifinance. Misalnya soal adanya subsidi bunga yang bisa didapat oleh debitur.
Di samping itu perusahaan juga disebutnya harus mempersiapkan sumber daya yang dimiliki agar lebih siap dalam menggeluti bisnis baru tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News