Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan perbankan syariah ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami peningkatan pada awal Kuartal II-2024.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) telah menyalurkan pembiayan ke sektor UMKM sebesar Rp 96,73 triliun per April 2024.
Jumlah tersebut naik 8,4% secara tahunan (yoy) dari posisi tahun lalu yang sebesar Rp 89,23 triliun per April 2023. Sementara itu, jika melihat kinerja pembiayaan UMKM pada sejumlah bank syariah, juga mencatatkan peningkatan signifikan.
Baca Juga: Ini Upaya yang Bisa Meminimalisir Risiko Penyaluran Pinjaman ke Sektor Produktif
BCA Syariah misalnya, bank ini menyalurkan pembiayaan UMKM sebesar Rp 1,9 triliun per Juni 2024, atau tumbuh positif sebesar 18,63% yoy dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, dari total pembiayaan bank yang sebesar Rp 9,53 triliun per Juni 2024, komposisi pembiayaan UMKM menempati posisi kedua terbesar setelah pembiayaan komersial.
Sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan UMKM, Pranata menyebut kualitas pembiayaan masih terjaga dengan baik. Hal ini tercermin dari rasio NPF yang rendah di level 0,17% per Juni 2024.
Penyaluran pembiayaan pada sektor UMKM merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk penyaluran pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk mendukung pencapaian pertumbuhan sampai dengan akhir tahun ini, salah satu strategi BCA Syariah adalah dengan memperluas kerjasama dengan komunitas pengusaha terutama pengusaha kecil dan menengah, serta memperkuat sinergi dengan induk usaha untuk penyaluran pembiyaan dengan skema inti plasma
Baca Juga: KUR BRI Melaju Kencang Sejak Awal 2024, Simak Cara & Syarat Pengajuan Online / Biasa
Senada, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan UMKM, yakni mencapai Rp 46,69 triliun sampai Mei 2024. Jumlah tersebut tumbuh 17,05% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Tren pembiayaan UMKM BSI terus mengalami peningkatan. Ini tidak lepas dari perkembangan jumlah pelaku UMKM yang terus bertambah serta gaya hidup masyarakat yang mulai melihat perbankan syariah sebagai salah satu alternatif pembiayaan,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi belum lama ini
Salah satu upaya BSI dalam mengembangkan UMKM adalah melalui UMKM Center yang ada di tiga daerah, yaitu Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya di Jawa Timur. Saat ini BSI memiliki 3.156 UMKM binaan di ketiga wilayah tersebut.
“Pembiayaan UMKM BSI berfokus pada bisnis-bisnis yang resilience, kuat, dan berkelanjutan. Ini karena BSI ingin memberikan manfaat tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga bagi alam melalui pembiayaan yang berkelanjutan,” imbuh Hery.
Senada, Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan, pihaknya melihat potensi pembiayaan ke sektor UMKM yang cukup besar tahun ini.
Baca Juga: Batas Maksimum Pendanaan Produktif Bakal Jadi Rp 10 Miliar, Ini Kata Sejumlah Pemain
"Namun seiring dengan prinsip kehati-hatian yang dijalankan, Bank Muamalat tidak menargetkan pertumbuhan pembiayaan di sektor UMKM yang agresif pada tahun ini, tapi kami akan menjaga pertumbuhan pembiayaan UMKM di level moderat pada tahun ini." ungkap dia kepada Kontan.
Sejalan dengan itu, Hayunaji menyebit kualitas asset atau rasio NPF segmen UMKM juga senantiasa diajag pada level yang sesuai dengan ketentuan regulator.
Lebih lanjut Bank Muamalat akan fokus pada kualitas portofolio yang sehat dan sesuai dengan risk appetite yang acceptable.
"Sektor industri yang menjadi fokus penyaluran pembiayaan UMKM di Bank Muamalat antara lain adalah sektor pendidikan dan kesehatan," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News