Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan pembiayaan atau multifinance milik investor asing yaitu, PT CIMB Niaga Auto finance (CNAF) mencatat tren positif terhadap penyaluran pembiayaan baru pada Agustus 2024.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebutkan bahwa total pembiayaan baru yang sudah disalurkan perusahaan sampai Agustus 2024 mencapai Rp 6,29 triliun. Angka ini tumbuh 18% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 5,32 triliun.
"Atau dapat dikatakan jika dilihat dari sisi jumlah unit tumbuh sebesar 7% dari 24,451 unit di Agustus 2023 menjadi 26,253 unit di Agustus 2024," kata Ristiawan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/9).
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Baru CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 19% pada Juli 2024
Ristiawan menerangkan, kenaikan penyaluran pembiayaan baru tersebut disebabkan oleh adanya momentum-momentum besar seperti Ramadan pada Semester I-2024, dan di awal Semester II terdapat acara pameran otomotif GIIAS 2024.
"Terlebih GIIAS 2024, sangat membantu mendongkrak penyaluran pembiayaan CNAF di tahun ini," kata dia.
Selain itu, dia mengatakan bahwa CNAF juga senantiasa mengadakan sejumlah acara untuk mendongkrak kenaikan pertumbuhan pembiayaan baru seperti mengadakan bursa dan lelang kendaraan mobil bekas.
Demikian juga untuk mobil baru khususnya kendaraan ramah lingkungan, Ristiawan bilang, CNAF menawarkan suku bunga yang lebih murah dari pembiayaan regular, bahkan terdapat promo suku bunga 0% dengan syarat khusus.
Baca Juga: Sumber Dana Tertahan Tren Bunga Tinggi
Lebih jauh lagi, Ristiawan menyebutkan, penyaluran pembiayaan baru yaitu mobil baru dan mobil bekas di CNAF tetap tumbuh di tahun ini. Di mana, penyaluran pembiayaan mobil baru naik sebesar 18% dari Rp 1,34 triliun di bulan Agustus 2023 menjadi Rp 1,58 triliun di bulan Agustus 2024.
Kemudian, penyaluran pembiayaan baru mobil bekas tumbuh 68% dari Rp 2,36 triliun di bulan Agustus 2023 menjadi Rp3,96 triliun di bulan Agustus 2024.
Ristiawan mengatakan, strategi yang dilakukan CNAF dalam mendongkrak kinerja di tahun 2024 yakni, dengan mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Mobil Meningkat di Tengah Tren Penurunan Warga Kelas Menengah
Serta memberikan suku bunga dengan metode Risk Based Pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah.
"Kami juga terus bersinergi dengan induk usaha untuk menjaring nasabahnya dengan terus mengembangkan program referral," imbuhnya.
Sebagai infomasi, hingga saat ini mayoritas kepemilihan saham CNAF dimiliki oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk yang berasal dari negeri Jiran atau Malaysia, dengan porsi saham sebesar 83,28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News