Reporter: Ferrika Sari | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JKAARTA. Penyaluran pinjaman di perusahaan finansial technology (fintech) tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018, penyaluran pinjaman mencapai Rp 3,54 triliun. Angka tersebut naik 38,23% dibandingkan Januari lalu.
“Agregat jumlah pinjaman yang disalurkan naik 38,23% jika dibandingkan posisi Januari 2018. Perkembangannya sangat cepat,” kata Sukarela Batunanggar Deputi Komisioner OJK Institue di Jakarta, Jumat (13/4).
Meningkatnya volume penyaluran pinjaman tersebut dilatarbelakangi bertambahnya jumlah pemain fintech di Indonesia. Sejauh ini, sudah ada 135 perusahaan fintech yang terdaftar dalam Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech).
Adrian Gunadi, Wakil Ketua Bidang Jasa Keuangan Aftech mengatakan, sektor bisnis 135 perusahaan fintech tersebut beragam dari payment, lending, market provisioning, capital market dan insurance.
“Lima itu merupakan segmentasi atau vertikal-vertikal yang ada di dalam asosiasi fintech. Jumlah 135 fintech ini tumbuh 10 kali lipat dalam setahun terakhir dan volume bisnisnya juga bertumbuh luar biasa,” kata Adrian.
Tumbuh suburnya perusahaan fintech juga dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, di antaranya kebijakan pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan, kemudian penyaluran kredit yang tidak merata, serta adanya bonus demografi Indonesia yang tergolong unik.
“Didukung pula infrastruktur internet dalam komunikasi yang jauh berbeda dengan lima tahun lalu dengan yang kita rasakan sekarang. Ini yang menjadi industri dan pasar fintech lebih menarik di Indonesia,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News