Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech P2P lending, Maucash mencatatkan kinerja positif pada Januari 2025. Hal ini tercermin dari penyaluran pinjaman Maucash yang tumbuh 21% dibanding periode sebelumnya.
Direktur Marketing Maucash, Indra Suryawan, mengatakan, bila melihat tahun 2024 yang berjalan dengan baik, maka pihaknya optimistis menghadapi tahun 2025.
"Kami melihat masih banyak opportunity yang bisa kami kerjakan. Untuk itu kami menargetkan pencairan modal 35% lebih besar dibandingkan tahun 2024,” kata Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan kepara Kontan, Jumat (7/2).
Dengan begitu, Indra bilang, pihaknya optimistis kinerja Maucash akan tetap tumbuh.
Baca Juga: Menakar Dampak Pengetatan Aturan di Industri P2P Lending pada Kinerja Pinjaman Daring
Ditambah, Maucash terus mengedepankan asas prudensi dan kehati-hatian dalam memilih industri serta customer yang akan perusahaan danai dan proses excellence di internal Maucash.
Sementara itu, Indra mengatakan, untuk rasio NPF Maucash per Januari 2025 tetap membaik di bawah 1%.
Dengan kata lain, tingkat keberhasilan pengembalian kredit selama 90 hari dalam platform atau TKB90 ada di atas 99%.
Indra menerangkan, pertumbuhan tersebut didorong oleh upaya perusahaan yang terus mengedepankan asas kehati-hatian dalam proses akuisisi.
Di mana, Maucash selalu selektif dalam memilih debitur, baik dari tingkat industri sampai di tingkat perusahaan debitur. Hal ini dikarenakan kualitas dari debitur sangat berpengaruh pada kualitas pembayaran.
Baca Juga: Samir Proyeksi TWP90 akan Terus Terjaga di Tahun Ini, Per Januari 2025 Capai 0,05%
“Kami sangat selektif dan mengutamakan perusahaan yang memiliki reputasi keuangan yang baik dan usia usaha yang cukup lama,” kata Indra.
Selain itu, dia mengatakan bahwa Maucash juga memilih perusahaan debitur dengan kondisi yang sehat dengan permodalan dan cashflow yang kuat.
Menurutnya, hal ini menjadi penting supaya ketika terjadi pemburukan ekonomi atau sektor industri, debitur tidak terdampak langsung sehingga kualitas bayar debitur tetap baik.
“Kami bermain di segmen yang relatif aman dan kami juga memperkuat kolaborasi di dalam ekosistem,” imbuhnya.
Indra menjelaskan, pihaknya telah menerapkan sejumlah strategi untuk terus menjaga kinerja positif hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Mulai 4 Juli 2025, Fintech Lending Wajib Penuhi Ekuitas Minimum Rp 12,5 Miliar
Antara lain, dengan terus memperluas kerja sama di industri kesehatan, industri perkebunan, dan industri manufaktur, dan juga memperluas kerja samanya di dalam ekosistem Grup Astra.
“Jadi dengan mempertajam dan memperluas kolaborasi baik di dalam ekosistem Astra maupun di luar ekosistem Astra, kami optimistis kinerja perusahaan dapat tumbuh sampai akhir tahun," tandasnya.
Selanjutnya: Wall Street Dibuka Datar Jumat (7/2), Setelah Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News