kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyertaan saham minoritas di bisnis modal ventura


Senin, 07 Agustus 2017 / 12:49 WIB
Penyertaan saham minoritas di bisnis modal ventura


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Porsi penyertaan saham dan obligasi konversi masih minoritas di portofolio bisnis modal ventura. Kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dibutuhkan agar lini bisnis ini bisa 
meningkat.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per bulan Juni 2017, angka pembiayaan dan penyertaan industri modal ventura tercatat sebesar Rp 7,3 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi dari penyertaan saham sebesar Rp 1,17 
triliun. Sedangkan untuk obligasi konversi sebesar Rp 575 miliar.

Pembiayaan bagi hasil masih jadi kontributor terbesar secara nasional, yakni mencapai Rp 5,56 triliun sampai tengah tahun ini.
Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait menyebut untuk membuat penyertaan saham dan obligasi konversi ini makin meningkat, maka dibutuhkan sinergi yang lebih kuat dari stake holder.

"Ini menjadi tantangan bersama instansi lain termasuk pemerintah," kata dia.

Menurut Jefri, ada beberapa poin yang dinilai bisa memacu bisnis modal ventura maupun dari sisi usaha kecil dan menengah (UKM) yang selama ini diincar untuk menjadi pasangan usaha. Contohnya dengan insentif pajak yang bisa didapat.

Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro menilai porsi penyertaan saham masih minoritas di bisnis modal ventura karena tidak semua startup cocok skema itu. Di sisi lain, bisnis industri modal ventura terus menunjukan perbaikan setelah sempat loyo di awal tahun ini.

Hal ini diantaranya terlihat dari sisi aset maupun angka pembiayaan yang terus membaik hingga tengah tahun 2017. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, per bulan Juni 2017, industri modal ventura mengantongi aset sebesar Rp 10,66 miliar.

Aset sampai enam bulan pertama tahun ini memang masih lebih rendah ketimbang posisi di akhir 2016 yang menyentuh Rp 11,28 triliun. Namun bila dilihat, bisnis dari modal ventura sudah menunjukan geliat sejak memasuki kuartal II 2017.

Mengawali tahun 2017, industri modal ventura mengalami penurunan aset dan di kuartal pertama 2017 menyentuh Rp 9,51 triliun. Perlahan, aset modal ventura kembali meningkat berlanjut hingga tengah tahun ini.

Kondisi serupa terjadi pada pembiayaan dan penyertaan modal ventura. Sempat turun dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 8,15 triliun menjadi Rp 6,21 triliun hingga Maret 2017. Lalu mulai meningkat lagi hingga menyentuh Rp 7,3 triliun per bulan Juni 2017.

Kondisi ekonomi yang cukup menantang di awal tahun ini disebut sebagai salah satu faktor yang tak bisa dielakkan. "Kondisi ekonomi perlahan mulai menunjukan perbaikan," kata Jefri.

Melihat tren positif di periode pertengahan tahun, ia berharap kondisi ekonomi bisa terus meningkat. Dus, kinerja dari modal ventura juga diharapkan bisa ikut terkerek.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×