Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih berfluktuasi terhadap dollar AS dan sudah menembus level Rp 14.000. Bank pun mengambil langkah strategis guna menghadapi pelemahan rupiah. Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan mengubah suku bunga tabungan berjangka, termasuk deposito dalam dollar AS.
Jan Hendra, Corporate Secretary BCA mengatakan, per 2 Juli 2018, BCA telah melakukan penyesuaian suku bunga deposito dollar AS sebesar 0,25% - 0,5%. Langkah ini diambil dalam mengikuti kenaikan Fed Funds Rate maupun suku bunga penjaminan penjamin simpanan (LPS).
"Dengan kenaikan tersebut, suku bunga Deposito USD berada pada kisaran 0,95% - 1,25% untuk berbagai tenor. Sedangkan porsi kredit valuta asing kami hanya sekitar 5 %- 6% dan diberikan kepada perusahaan yang memiliki pendapatan utama dalam valas," ujar Jan Hendra kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7).
Sedangkan guna mempertahankan dana deposito rupiah di tengah tren kenaikan suku bunga, BCA telah meningkatkan suku bunga deposito rupiah dalam beberapa tahap sejak April 2018.
"Sampai dengan bulan Juli 2018 kenaikan bunga yang telah dilakukan secara total adalah sebesar 0,75%. Sehingga suku bunga deposito rupiah berada pada kisaran 4,75% - 5,25% untuk berbagai tenor. Khusus di bulan Juli 2018 kenaikannya sebesar 0,25%," tambah Jan Hendra.
Asal tahu saja, dalam laporan keuangan Mei 2018 bank dengan kode saham BBCA ini telah menghimpun simpanan berjangka atau deposito Rp 131,97 trilliun. Nilai ini turun tipis 7,1% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan kredit per Mei 2018 sebesar Rp 486,5 triliun naik 13,98% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













