Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia memang masih besar. Buktinya, pendatang baru di bisnis asuransi jiwa, PT ACE Life Assurance (ACE Life Indonesia), sudah mampu meraup premi lumayan besar.
Perusahaan asuransi yang berinduk di Swiss itu, hingga akhir bulan Juni lalu, sudah mengumpulkan premi Rp 4,2 miliar. Padahal perusahaan ini baru mulai beroperasi pada April 2009.
Presiden Direktur Ace Life Indonesia Tham Chee Kong mengungkapkan, premi tersebut berasal dari 620 pemegang polis sampai akhir Juni 2009. Sekadar catatan, dalam satu bulan pertama beroperasi, ACE Life sudah berhasil menarik 200 nasabah. Premi yang mereka kantongi saat itu mencapai Rp 2 miliar.
Sayangnya pihak ACE Life masih enggan menyebutkan target premi mereka sampai akhir tahun ini. "Ini memang kebijakan kami, harap maklum," ujar Susanto Halim, Direktur Ace Life, Rabu (12/8).
Susanto hanya menuturkan, ACE Life masih mengandalkan agen dalam melakukan penjualan polis. "Agen kami saat ini sekitar 600 orang dan 95% sudah mendapat sertifikasi," ujarnya.
Untuk memperbesar pendapatan premi, ACE Life terus menambah jumlah agen. Hingga akhir Mei lalu, agen mereka baru 250 orang. ACE Life menargetkan, jumlah agen bisa mencapai 1.000 di akhir 2009. Dalam tiga tahun ke depan, ACE berharap sudah memiliki 5.000 agen.
ACE Life Indonesia terbentuk setelah ACE Group mengakuisisi 80% saham PT Asuransi Jiwa Bumi Arta Reksatama pada awal tahun 2009. Bumi Arta lantas bersalin rupa menjadi ACE Life Indonesia.
Modal yang ditanamkan ACE Group di Indonesia sebesar Rp 40 miliar. Tambahan modal Rp 10 miliar juga disediakan untuk investasi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
Presiden Global ACE Life, David Wolf menyatakan, perusahaannya tertarik masuk ke Indonesia karena pasar asuransi jiwa di sini termasuk yang terbesar di Asia Pasifik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News